Utilisasi pabrikan alas kaki berorientasi ekspor masih berada di kisaran 70-100 persen, sedangkan secara konsolidasi berada di di level 70 persen. Namun demikian, per Juli 2020 utilisasi pabrikan alas kaki berorientasi ekspor telah turun ke bawah level 50 persen.
Firman meramalkan nilai ekspor alas kaki masih akan positif hingga Agustus 2020. Namun demikian, pihaknya tidak dapat memastikan tren pertumbuhan positif tersebut dapat berlanjut lantaran kontrak ekspor alas kaki telah habis per Juni 2020.
"Kami tidak berharap ini membuat pemangku kepentingan menganggap industri alas kaki baik-baik saja karena masih bisa ikut menyelamatkan kondisi ekonomi nasional dengan aktivitas ekspor. Kondisi kami sama dengan sektor manufaktur lain yang juga terpukul akibat pandemi," ujarnya.
Hingga saat ini, Firman menyatakan pabrikan yang berorientasi ekspor maupun domestik masih belum melihat titik cerah. Menurutnya, September 2020 masih akan menjadi penentu pertumbuhan utilisasi pabrikan alas kaki.
Seperti diketahui, pabrikan alas kaki membutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan untuk menyiapkan permintaan pasar. Adapun, produksi pada September akan disiapkan untuk permintaan pasar Natal dan Akhir Tahun 2020.