Sementara itu, Bank Maybank sempat mencatatkan penurunan kualitas kredit. Hal itu tampak dari tingkat non-performing loan (NPL) Bank Maybank yang naik menjadi 5,0 persen (gross) dan 2,9 persen (net) pada Juni 2020 dibandingkan dengan 3,1persen (gross) dan 1,7 persen (net) pada Juni 2019.
Hal ini, kata Taswin, disebabkan oleh menurunnya saldo kredit pada Juni 2020 dan penerapan standar akuntansi baru PSAK 71 atau IFRS 9 secara penuh efektif mulai Januari 2020, serta dampak situasi pandemi yang mempengaruhi beberapa nasabah.
Dia melanjutkan, situasi yang menantang ini juga mendorong perseroan menjadi lebih kreatif dalam melakukan komunikasi dengan para nasabah melalui teknologi. Perseroan pun mengambil langkah proaktif untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut terhadap portofolio Bank atas pandemi global yang terjadi.
“Kami senantiasa menjaga kualitas aset Bank melalui penerapan prinsip kehati-hatian dan pendekatan manajemen risiko yang ketat,” imbuhnya.
Bank Maybank, lanjutnya, terus menempuh langkah proaktif untuk membantu nasabah menghadapi tantangan dan fokus pada restrukturisasi kredit untuk menjaga kualitas aset.