TEMPO.CO, Bandung - Executive Vice President PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 2 Bandung, Iwan Eka Putra mengatakan pihaknya menyediakan layanan rapid test untuuk calon penumpang kereta api. Saat ini rapid test tersedia di 12 stasiun, salah satunya di Stasiun Bandung.
“Nanti berkala dievaluasi apakah perlu ditambah, atau tetap seperti ini melihat perkembangan di masa yang akan datang,” kata dia, di Bandung, Kamis, 30 Juli 2020.
Iwan mengatakan, fasilitas berupa posko yang menyediakan layanan rapid test bagi calon penumpang kereta api itu hasil kerja sama PT KAI dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Layanan tes tersebut menggandeng Asosiasi Klinik Kota Bandung yang menyediakan petugas kesehatan yang melakukan pengetesan.
“Sesuai perjanjian dengan RNI itu ada di 12 stasiun, namun di Bandung saat ini baru di Stasiun Bandung,” kata Iwan.
Iwan mengatakan, fasilitas rapid test hanya bisa di akses calon penumpang kereta api yang telah mengantungi kode booking pembelian tiket kereta. Petugas kesehatan di posko kesehatan yang berada di halaman parkir utara Stasiun Bandung akan melayani tes tersebut. “Untuk harga sudah ditetapkan Rp 85 ribu, calon pelanggan ita membayar cash. Waktu pelaksanaannya itu 15-25 menit, sudah bisa mendapatkan surat keterangan itu,” kata dia.
Surat keterangan sehat bebas Covid-19 hasil rapid test itu memiliki masa berlaku 14 hari. Surat keterangan sehat tersebut juga bisa digunakan untuk syarat perjalanan di berbagai moda transportasi yang mensyaratkan surat tersebut. “Ini berlaku universal,” kata Iwan.
Iwan mengatakan, fasilitas posko rapid tes itu resmi beroperasi per hari ini, Kamis, 30 Juli 2020. Sejak dibuka pada pagi hingga tengah hari, sudah lebih dari 100 calon penumpang yang melaksanakan tes tersebut. “Mudah-mudahan dengan lebih mudahnya pelaksanaan Rapid, penumpang lebih digampangkan ke depan,” kata dia.
PT RNI menugaskan anak perusahaannya PT Rajawali Nusindo untuk menyediakan rapid test. "Kerjasamanya sementara 3 bulan, untuk diperpanjang kita lihat ke depan,” kata Kepala Cabang Bandung, PT Rajawali Nusindo, Drajat Muharam Husein, Kamis, 30 Juli 2020.
