TEMPO.CO, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) resmi menunda rencana pelepasan saham anak usahanya, PT Pelabuhan Tanjung Priok, melalui initial public offering IPO. Direktur Utama PT Pelindo II Arif Suhartono mengatakan penundaan dilakukan karena adanya situasi pandemi yang menyebabkan pasar modal bergejolak.
"IPO ini tegas saya sampaikan, saya hold karena situasi enggak memungkinkan," katanya dalam diskusi virtual, Jumat, 24 Juli 2020.
Arif mengatakan penundaan dilakukan sampai waktu yang belum ditentukan. Adapun saat ini, perusahaan berfokus mereduksi anggaran untuk menjaga kelangsungan usaha.
Salah satunya dengan menggenjot tingkat komponen dalam negeri (TKDN) untuk pengadaan alat-alat di pelabuhan hingga 80-90 persen. "Kami mendorong shifting ke arah domestik untuk mengisi kebutuhan kita," ucapnya.
Rencana Pelido II untuk melepas saham anak usahanya di Pelabuhan Tanjung Priok disampaikan awal 2019. Perseroan rencananya bakal melepas 30 persen saham dengan target raihan dana Rp 450 miliar. Selain Tanjung Priok, IPO berencana melepas IPC Terminal Peti Kemas.
IPC sejatinya pernah melepas saham dua anak usahnya ke publik, yaitu PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) dan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC). IPCM melantai di Bursa Efek Indonesia pada akhir 2017, sedangkan IPCC menyusul setahun berikutnya.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | BISNIS