“Industri sepeda ini pun perlu mendapat kepastian untuk mendapat pasokan bahan bakunya, termasuk bahan baku lokal harus bisa bersaing dari sisi harga,” tambahnya.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengusaha Sepeda Indonesia (Apsindo) Eko Wibowo mengatakan sebagian besar komponen sepeda masih diimpor, baik itu rantai, pedal, stang, sadel, grip, hingga roda gigi. Saat ini, kata Eko, produsen dalam negeri baru bisa memproduksi kerangka, ban, dan rim (velg) sepeda.
Menurut dia, kalau sepeda sudah didorong jadi salah satu alat transportasi, maka akan ini akan jadi kebutuhan yang mendorong ada permintaan berulang hingga pemuktahiran teknologi. "Kalau belum memenuhi skala ekonomi tertentu, industri biasanya tidak akan mau buka (produksi). Ini kesempatan, namun mendorong orang mau naik sepeda itu susah," ujar Eko.
Tren bersepeda sempat naik pada 2012 dengan produk sepeda fixie. Namun, sejak saat itu tren sepeda turun terus hingga dua tahun terakhir. Bahkan tak sedikit yang bangkrut karena pasarnya kecil, sehingga produsen saling berebut pasar. Sejak pandemi, kenaikan permintaan mencapai empat kali lipat. Stok cadangan bahkan sudah terserap habis, sehingga pasokan terbatas akibat berebut komponen dengan negara lainnya.
LARISSA HUDA