TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Central Asial Tbk. atau BCA Jahja Setiaatmadja menyatakan pihaknya tidak memungkiri kini lebih selektif dalam menyalurkan kredit di masa pandemi Covid-19. "Yang penting memilah-milah dari industri apa saja yang perlu di-support," ujarnya dalam BCA Virtual Editor Meeting, Senin, 13 Juli 2020.
Jahja mencontohkan, sejumlah proyek infrastruktur pemerintah yang sifatnya jangka panjang sebagai salah satu yang masih feasible untuk dibiayai BCA. "Selama di lapangan boleh ada pekerjaan, itu sektor yang kita terus tunjang. Infrastruktur biasanya membuat jalur baru, tol, power plant, di luar skenario Covid," Katanya.
Contoh lain adalah produsen makanan seperti mie instan. "Saya yakin produksi bakal besar. Produsen makanan, bahan pokok, pasti akan sangat dibutuhkan. Kami support modal kerja atau kredit investasi," ujar Jahja.
Sementara sejumlah sektor seperti pariwisata, perhotelan, restoran, diakuinya tengah terguncang selama pandemi. "Tapi bukan berarti tidak diberi bantuan (kredit). Gak juga, karena tergantung debiturnya. Jadi tidak bisa disamaratakan," ucapnya.
Jahja kemudian mengambil contoh, sebuah hotel yang reputasinya bagus, dan di masa normal terbukti tingkat okupansinya tinggi dan ternyata mempunyai bisnis lain yang menyumbang pendapatan cukup besar, tetap dianggap layak bank untuk dibiayai kredit. "Jika mereka butuh untuk renovasi yang sifatnya rutin, tetap kita support."