TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Barang Milik Negara Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Encep Sudarwan mengatakan saat ini aktiva atau aset negara keseluruhan mencapai Rp 10.467,53 triliun. Tahun sebelumnya aset negara keseluruhan mencapai Rp 6.325,28 triliun.
"Kok naik tinggi? Itulah hasil revaluasi menaikkan aset sekitar Rp 4.000 triliun," kata Encep dalam diskusi virtual, Jumat, 10 Juli 2020.
Adapun aset tetap barang milik negara mencapai Rp 5.949,59 triliun. Angka itu meningkat dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 1.931 triliun.
"Alhamdulillah sudah selesai, diaudit BPK dengan opini wajar tanpa pengecualian," ujarnya.
Adapun aset lancar mencapai Rp 491,86 triliun. Meningkat dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 437,87 triliun.
Untuk kategori investasi jangka panjang mencapai Rp 3.001,2 triliun. Angka itu juga meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp 2.877,2 triliun. Sedangkan untuk aset lainnya sebesar Rp 967,9 triliun. Angka itu turun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1.021,8 triliun.
Untuk piutang jangka panjang, mencapai Rp 56,8 triliun turun dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 57,1 triliun.
Adapun kewajiban dalam barang milik negara sebesar Rp 5.340,2 triliun. Nilai itu meningkat dari sebelumnya sebesar Rp 4.917,4 triliun.
"Akhirnya ekuitas kita, modal kita meningkat Rp 4 ribuan triliun," ujar dia.
Untuk ekuitas saat ini, kata dia, sebesar Rp 5.127,3 triliun. Sedangkan tahun sebelumnya sebesar Rp 1.407,8 triliun.
HENDARTYO HANGGI