TEMPO.CO, Jakarta - Alokasi anggaran bantuan sosial pada 2020 di Kementerian Sosial Rp 100,21 triliun. Hingga 9 Juli 2020, 64,23 persen atau Rp 64,36 triliun dari uang tersebut sudah berpindah ke kantong masyarakat.
Menteri Sosial Juliari Batubara mengatakan masyarakat bisa langsung membelanjakan uang itu di warung terdekat. "Ini yang memutar ekonomi lokal dan pada gilirannya perekonomian nasional," kata dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis 9 Juli 2020.
Menurut Juliari, bantuan sosial ini paling efektif meningkatkan daya beli masyarakat. "Karena bansos tunai, misalnya, dananya kan langsung diterima Keluarga Penerima Manfaat (KPM)," kata dia.
Sebelumnya, Jokowi meminta jajarannya mempercepat belanja pemerintah untuk menggerakkan perekonomian. Sebab, Kuartal ketiga tahun ini akan menjadi kunci bagi upaya pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi.
“Begitu kuartal ketiga bisa mengungkit ke plus (pertumbuhan ekonomi), ya sudah kuartal keempat lebih mudah, tahun depan insyaallah juga akan lebih mudah,” kata dia. Sehingga, belanja pemerintah menjadi penggerak utama bagi perekonomian di tengah pandemi saat ini.
Adapun secara total, penyerapan anggaran di Kementerian Sosial sudah berada di angka Rp 66,04 triliun. Angka ini sudah mencapai 63,23 persen dari pagu anggaran tahun ini yang sebesar Rp 104,45 triliun.
"Percepatan realisasi belanja pemerintah menjadi kunci dari pergerakan roda ekonomi di tengah pandemi yang mengalami pelambatan," kata Juliari.
Dengan realisasi belanja anggaran sebesar 63,23 persen ini, Juliari mengklaim kementeriannya berada di posisi pertama. Sebab, rata-rata realisasi belanja semua kementerian lembaga hanya 39 persen.
FAJAR PEBRIANTO