TEMPO.CO, Jakarta - Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan Kunta Nugraha mengatakan progres realisasi pemberian stimulus pembiayaan korporasi dalam rangka pemulihan ekonomi nasional saat ini masih nol persen hingga akhir Juni 2020.
"Stimulus untuk korporasi belum, tapi semua regulasi dan sistemnya sudah jalan, sehingga harapannya di kuartal ini Juli atau kuartal 3 sudah bisa dilakukan," ujar Kunta dalam konferensi video, Jumat, 3 Juli 2020.
Kunta mengatakan progres stimulus fiskal untuk pembiayaan korporasi masih nol persen lantaran pemerintah pada mulanya masih fokus kepada jaring pengaman sosial guna menjaga daya beli masyarakat. Sehingga, program-program pemerintah masih difokuskan untuk menyalurkan bantuan sosial dan kesehatan.
"Ini yang kami lakukan dulu di triwulan II 2020 hingga sekarang, kami fokus dulu situ, sampai nanti ke Desember, " ujar Kunta.
Dukungan untuk dunia usaha baru dimulai pada bulan Juli, tutur dia, lantaran pemerintah masih menyiapkan dulu regulasi dan sistemnya. Di samping itu, Kementerian Keuangan juga masih perlu berdiskusi dengan Komite Stabilitas Sistem Keuangan, antara lain Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, dan Lembaga Penjamin Simpanan.
Di sisi lain, Kunta melihat perbankan juga sudah mulai melakukan restrukturisasi kredit nasabahnya. Sehingga, harapannya dukungan bagi dunia usaha itu akan muncul pada Juli atau Agustus, saat ekonomi sudah mulai membaik.
"Atau saat PSBB sudah mulai dibuka dan kegiatan ekonomi mulai ada kembali," ujar Kunta. Ia memastikan pemerintah sudah menyiapkan berbagai hal, termasuk aturan-aturan, untuk mendukung dunia usaha ke depannya.
Di luar pembiayaan korporasi, Kunta mengatakan progres penyaluran stimulus untuk UMKM sudah mencapai 22,74 persen hingga akhir Juni 2020. Sementara, insentif usaha sudah mencapai 15 persen.
CAESAR AKBAR