TEMPO.CO, Jakarta -Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan persoalan yang membelit PT Asuransi Jiwasraya sangat berat. Ia tak ingin kejadian serupa menimpa para pensiunan di perusahaan dana pensiun plat merah lainnya.
"Saya tidak bermaksud menyingung siapa pun. Sudah waktunya kita ini juga menjaga teman-teman yang di bawah. Kasus Jiwasraya itu berat. Di mana, mohon maaf, tadi kalau kita tahu bisnis dana pensiun itu untuk orang kecil. Tidak perlu juga janjikan return yang gila-gilaan," katanya dalam diskusi virtual yang diselenggarakan Kingdom Business Community, Kamis malam, 2 Juli 2020.
Agar tidak terjadi lagi, Erick mengaku tengah mencoba untuk membentuk holding dana pensiun yang terafiliasi dengan BUMN. Ia menyebut saat ini tengah mempelajari dasar hukum pembentukan holding tersebut.
“Karena dana pensiun ini kebanyakan di bawah yayasan atau pendiri, ini yang menjadi tidak mudah. Namun beberapa dana pensiun pada welcome dari pada uangnya hilang. Berapa ratus miliar yang ada di Dapen Pertamina? Di sini, di situ hilang?" tutur Erick.
Erick berujar untuk tahap awal pihaknya akan mengonsolidasikan tiga hingga empat dana pensiun besar. "Nanti pelan-pelan bisa menyeluruh, mudah-mudahan," ucapnya.
Dia menjelaskan, dengan mengonsolidasikan dana pensiunan, akan memberikan efek yang berantai, mulai dari mensejahterakan para pensiunan itu sendiri, hingga bagi manajemen pengelolanya.
Selain itu, gabungan dana pensiun ini bisa menjadi sumber pendanaan baru bagi industri keuangan.
“Tapi paling penting banyak investasi jangka panjang yang bisa didanai dengan ini. Ini contoh karya-karya kita bangun jalan tol, tapi sumber dananya dari Himbara jangka pendek. Tidak ketemu. Inilah yang sedang saya perbaiki," ucap Erick.