TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah menempatkan uang di Bank Indonesia sebesar Rp 300 triliun hingga Rp 400 triliun.
"Uang negara ada di Bank Indonesia dalam rangka cash management rata-rata di atas Rp 300 triliun bahkan sampai Rp 400 triliun," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 29 Juni 2020.
Menurutnya, pemerintah mendapatkan bunga 80 persen dari suku bunga acuan atau BI 7 Day Reverse Repo Rate. Dari sekitar Rp 100 juta tersebut, pemerintah menempatkan Rp 30 triliun di empat bank Badan Usaha Milik Negara untuk meningkatkan kembali sektor riil.
Sri Mulyani sebelumnya mengumumkan pemerintah akan menempatkan Rp 30 triliun kepada bank BUMN. Masing-masing himpunan bank negara akan menyampaikan penggunaan dana tersebut dalam pemulihan sektor riil. "Jadi dana ini memang khusus untuk mendorong ekonomi sektor riil," ujarnya.
Dia berharap bank BUMN segera dan terus mengakselerasi pemberian kredit dan berbagai upaya untuk pemulihan sektor riil. Menurutnya, Kemenkeu akan melakukan penempatan itu dengan mekanisme penempayan dana di deposito dengan suku bunga sama dengan yang diperoleh waktu dana ditempatkan di BI, yaitu 80 persen dari suku bunga acuan BI.
"Suku bunga yang rendah ini diharapkan mampu mendorong bank-bank Himbara melakukan langkah-langkah untuk mendorong sektor riil melalui kredit yang diberikan kepada para pengusaha dan juga dengan tingkat subung yang lebih rendah," kata dia.
Dia menurutkan bersama Kementerian BUMN dan didukung oleh BPKP akan melihat evaluasi penggunaan dana itu mendorong sektor riil per tiga bulan.