TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengklaim pintu pariwisata Bintan di Kepulauan Riau siap dibuka di masa normal baru atau new normal lantaran pemerintah setempat telah menerapkan protokol kesehatan. Adapun reaktivasi sektor wisata Bintan akan dimulai jika Singapura sudah membuka wilayah perbatasan.
“Karena kita tahu di kawasan wisata Lagoi dan sekitarnya, SOP (standar operasional prosedur) ini sudah diterapkan. Namun kita perlu mempersiapkan standar kesehatan untuk menyambut wisatawan agar saat mereka datang merasa aman saat berwisata di Bintan,” kata Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf Rizki Handayani, Rabu, 10 Juni 2020.
Rizki mengakui, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak perubahan di sektor pariwisata. Perubahan terjadi untuk pasar, destinasi, hingga minat wisatawan terhadap atraksi, akses, dan amenitasnya. Dari sisi pasar, dia menjelaskan, segmen wisatawan akan mengalami perubahan baik dari kuantitas maupun dari segmen atau kualitasnya.
Sementara itu, wisatawan ke depannya diprediksi akan terbagi atas tiga jenis. Pertama, wisatawan yang melancong tanpa memikirkan kondisi yang saat ini terjadi. Kedua, wisatawan yang tidak mau ke mana-mana. Ketiga, wisatawan yang sangat memperhatikan banyak aspek dan terutama protokol kesehatan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Bintan Wan Ruddy Iskandar menjelaskan, Bintan saat ini sudah masuk dalam zona hijau. Status wilayah ini pun dilirik sebagai peluang untuk mengembangkan mereaktivasi sektor pariwisata. Namun, ia memastikan mesti ada kesiapam dari semua pihak.
“Kesiapan masyarakat menjadi pekerjaan rumah kita bersama. Ketika dibuka, tapi masyarakatnya belum siap, itu menjadi perhatian. Termasuk masyarakat di sekitar daya tarik wisata,” katanya.