"

Saran Mochtar Riady Agar Indonesia Bertahan dari Dampak Covid-19

Reporter

Bos dan pendiri Lippo Grup Mochtar Riady saat memberikan pidato sambutan dalam acara Indonesia Digital Conference 2019, di Grand Ballroom Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis 28 November 2019. Tempo/Dias Prasongko
Bos dan pendiri Lippo Grup Mochtar Riady saat memberikan pidato sambutan dalam acara Indonesia Digital Conference 2019, di Grand Ballroom Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis 28 November 2019. Tempo/Dias Prasongko

TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri dan Chairman Lippo Group Mochtar Riady mengatakan pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan kehidupan manusia yang menimbulkan dampak di berbagai sektor secara global. Menurut dia, agar bisa bertahan, Indonesia harus bersatu dengan anggota negara ASEAN.

“Tidak satupun yang bisa memprediksi kapan dampak krisis ekonomi dan krisis keuangan ini berakhir di semua negara di dunia. Namun bagi Indonesia untuk bisa bertahan harus bersatu dengan negara-negara ASEAN bekerja sama dan menggalang kekuatan mengatasi persoalan di masa datang,” kata Mochtar dalam acara diskusi virtual bertajuk “Business Wisdom During Covid-19 Era” di Jakarta, Kamis, 14 Mei 2020.

Menurutnya, banyak dampak negatif yang ditimbulkan pandemi ini. Industri penerbangan, industri pariwisata, keuangan dan perbankan, industri manufaktur dan lainnya semua akan terpuruk.

Akibat krisis maskapai penerbangan global mengalami kerugian bahkan ada yang tutup, pengangguran di Amerika Serikat meningkat bahkan diperkirakan bisa mencapai 25 persen. Di Cina perusahaan-perusahaan besar yang bergerak pada industri pariwisata jatuh, bahkan ada biro perjalanan yang memiliki kapitalisasi pasar US$ 10 miliar bangkrut. Termasuk industri hotel, supermarket, hotel semua sempat berhenti beroperasi.

“Krisis global sudah pasti terjadi, berapa lama akan berakhir tidak ada yang tahu. Krisis tahun 2008 di Amerika Serikat pun baru bisa diredam 10 tahun 6-7 tahun kemudian,” ujarnya.

Mochtar menambahkan dari krisis ini pasti ada sisi positif yang bisa dipetik. Misalnya membiasakan diri dalam tatanan ekonomi baru yang memasuki masa industri serba digital yang bisa menghilangkan sistem bisnis konvensional selama ini.

Namun ia menegaskan, untuk keluar dari krisis besar tersebut sebuah negara atau wilayah harus memenuhi sejumlah syarat. Di antaranya memiliki wilayah yang luas, sumber daya atau jumlah penduduk yang banyak, pasar dalam negeri besar, teknologi yang terus berkembang, dan pendidikan.

Pada kesempatan itu, Mochtar Riyadi menggarisbawahi pendidikan. Sebab, jika sistem pendidikan tidak disiapkan dan tidak kuat, akan sulit masuk dalam kancah dunia yang baru pasca Covid-19.

Meski ia pun memperkirakan hanya sedikit negara yang memenuhi kriteria keluar dari krisis itu yaitu Amerika Serikat, Cina, dan Uni Eropa.

“Indonesia mampu jikalau merangkul negara ASEAN lain dengan total 600 juta penduduk di wilayah itu. Tanpa itu sulit,” ujarnya.

Cina Vs AS

Host acara ini sekaligus Tri-Founder of Philip Kotler Center for ASEAN Marketing, Hermawan Kartajaya setuju dengan ungkapan Mochtar Riyadi, terutama melihat Cina yang kini mulai menyaingi AS dalam berbagai bidang.

"Bahkan setelah Covid-19 mereka akan menyamai AS sebagai kekuatan baru dunia. Dulu kalau di Asia kita mengenal Jepang. Sekarang mereka diganti Cina yang mengajak AS berperang, tapi perangnya perang digital," kata Hermawan.

Faktor digital ini yang dilihat sebagai faktor positif oleh Mochtar Riyadi. Dengan Covid-19 ini, masyarakat di berbagai belahan dunia dipaksa menggunakan teknologi baru, termasuk soal pertemuan secara digital.

Ia menilai kondisi ini adalah revolusi industri 4.0. Jika Indonesia bisa beradaptasi dengan teknologi tersebut seharusnya bisa bertahan dari Covid-19.

Sementara itu, berita positif dari pandemi Covid-19 disampaikan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga yang juga menjadi pembicara dalam diskusi tersebut.

Jerry mengatakan, di awal tahun 2020 neraca perdagangan Indonesia positif sebesar US$ 2,6 miliar, dengan total ekspor mencapai US$ 41 miliar.

Walau begitu, pemerintah melihat ekonomi sepanjang 2020 tidak akan sebaik 2019.

Ada dua skenario yang dikeluarkan pemerintah. "Pertama skenario buruk di angka pertumbuhan 2,3 persen. Skenario terburuknya di -0,4 persen, lebih rendah dari prediksi IMF sebesar 0,5 persen. Tapi tetap jangan pesimis. Kami pemerintah optimis dapat melewati kondisi ini," kata Jerry.

ANTARA




Berita Selanjutnya





Gesekan AS-Rusia di Laut Baltik: Su-35 Disiagakan ketika 2 Pembom B52H Mendekat

7 menit lalu

Pesawat pembom B-52 Angkatan Udara AS (kanan) terbang di atas Pangkalan Udara Osan di Pyeongtaek, Korea Selatan, 10 Januari 2016. REUTERS/Kim Hong-Ji/File Foto
Gesekan AS-Rusia di Laut Baltik: Su-35 Disiagakan ketika 2 Pembom B52H Mendekat

Rusia menuding 2 pesawat pembom AS terbang ke arah perbatasan Rusia di atas Laut Baltik, sehingga memaksa mereka menyiagakan jet tempur Su-35


Ponsel iQOO Z7 dan Z7x Telah Hadir di Cina: Fast Charging 120 W dan Baterai 6.000 mAh

1 jam lalu

iQOO Z7. Gsmarena
Ponsel iQOO Z7 dan Z7x Telah Hadir di Cina: Fast Charging 120 W dan Baterai 6.000 mAh

Ponsel baru iQOO Z7 dan Z7x telah hadir di Cina, pada Senin 20 Maret 2023.


Xi Jinping ke Rusia untuk Bahas Perang Ukraina

13 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Cina Xi Jinping di Belt and Roadl Forum di Beijing, Cina pada 15 Mei 2019.
Xi Jinping ke Rusia untuk Bahas Perang Ukraina

Pertemuan Xi Jinping dengan Vladimir Putin diharapkan bisa membawa perdamaian dalam perang Ukraina.


Mantan Marinir AS Ditangkap Ajari Pilot China Mendarat di Kapal Induk, Pengacara: Dijebak

22 jam lalu

Daniel Duggan (Dok. keluarga)
Mantan Marinir AS Ditangkap Ajari Pilot China Mendarat di Kapal Induk, Pengacara: Dijebak

Seorang bekas pilot Korps Marinir AS ditangkap karena melatih pilot militer China untuk mendarat di kapal induk.


Top 3 Dunia: Steven Seagal Dukung Putin, Rusia Terus Gempur Ukraina

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) berjabat tangan dengan aktor Steven Seagal selama pertemuan di Kremlin di Moskow, Rusia, 25 November 2016. Sputnik/Kremlin/Alexei Druzhinin via REUTERS.
Top 3 Dunia: Steven Seagal Dukung Putin, Rusia Terus Gempur Ukraina

Top 3 Dunia pada Ahad 19 Maret 2023 diawali oleh pernyataan bintang film Steven Seagal yang mendukung Presiden Rusia Vladimir Putin


Mengapa Facebook Memecat Eduardo Saverin?

1 hari lalu

Eduardo Saverin. REUTERS/Edgar Su
Mengapa Facebook Memecat Eduardo Saverin?

Selain Zuckerberg, ada sosok lain yang turut berjasa dalam pendirian Facebook, salah satunya Eduardo Saverin yang kemudian dikeluarkan.


Dapat Kapal Selam Nuklir dari AS, Australia Bantah Janji Bantu Taiwan

1 hari lalu

Richard Marles. (AAP Image/Jono Searle)
Dapat Kapal Selam Nuklir dari AS, Australia Bantah Janji Bantu Taiwan

Australia menegaskan sama sekali tidak berjanji untuk mendukung Amerika Serikat dalam konflik Taiwan dengan imbalan kapal selam nuklir


India - Cina Memanas, Pasukan Militer Siaga di Perbatasan Himalaya

1 hari lalu

Gunung Nanda Devi yang tertutup salju terlihat dari kota Auli, di negara bagian Himalaya utara Uttarakhand, India 25 Februari 2014. REUTERS/Stringer
India - Cina Memanas, Pasukan Militer Siaga di Perbatasan Himalaya

Pasukan militer Cina dan India bersiaga di perbatasan Himalaya. Hubungan keduanya memanas.


Temuan Baru Asal Usul Covid-19 Mengarah ke Anjing Rakun di Cina

2 hari lalu

Rakun Fritzi bermain dengan air di rumah dokter hewan Mathilde Laininger di Berlin, Jerman, 27 Januari 2022.  memiliki akun Instagram dengan sepuluh ribu pengikut. REUTERS/Hannibal Hanschke
Temuan Baru Asal Usul Covid-19 Mengarah ke Anjing Rakun di Cina

Temuan baru asal-usul virus Covid-19, menurut WHO, berasal dari anjing rakun di pasar Cina, bukan dari kebocoran laboratorium di Wuhan.


Amerika dan Indonesia Bermitra di Bidang Energi Bersih dengan Nuklir Reaktor Modular Kecil

2 hari lalu

Amerika Serikat dan Indonesia pada Jumat, 17 Maret 2023, mengumumkan kemitraan strategis untuk membantu Indonesia mengembangkan program energi bersih nuklir. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Amerika di Jakarta
Amerika dan Indonesia Bermitra di Bidang Energi Bersih dengan Nuklir Reaktor Modular Kecil

Amerika akan membantu Indonesia mengembangkan program energi bersih nuklirnya.