TEMPO.CO, Jakarta - Setelah sempat menghentikan layanan penumpang sejak 24 April 2020, Perusahaan Umum (Perum) Djawatan Angkoetan Motor Repoeblik Indonesia (DAMRI) kembali membuka 3 trayek bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dari 132 trayek yang biasa dilayani. Pembukaan trayek ini seiring kebijakan pemerintah yang memperbolehkan penumpang dengan tujuan tertentu bepergian di tengah masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan DAMRI Nico R. Saputra mengatakan, manajemen DAMRI telah mengikuti dan melaksanakan ketentuan Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor : SE.9/AJ.201/DRJD/2020 tanggal 8 Mei 2020 tentang Pengaturan Penyelenggaraan Transportasi Darat Selama Masa Dilarang Mudik Idul Fitri 1441 Hijriah Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Perum Damri juga mengklaim telah melaksanakan dan mematuhi ketentuan dalam Surat Edaran Ketua Pelaksana Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Nomor 4 Tahun 2020 tanggal 6 Mei 2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Saat ini, dari 132 trayek bus AKAP yang dimiliki DAMRI, sebagai tahap awal sudah 3 trayek yang mendapat izin operasi dengan stiker tanda khusus.
"Stiker tanda khusus [diperoleh] dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, untuk tiga trayek yakni Pulo Gebang [Jakarta] menuju Surabaya, Palembang dan Jambi. Namun, kami sesuaikan terhadap permintaan dan masih melihat situasi terlebih dahulu," ujar Nico, Rabu 13 Mei 2020.
Namun, kata Nico, sejauh ini permintaan tidak banyak sehingga Perum Damri masih perlu melakukan evaluasi lebih jauh. Jika permintaan penumpang sudah terlihat, DAMRI baru akan membuka kembali trayek lain.
"DAMRI turut membantu pemerintah untuk memutus mata rantai Covid-19. Hingga saat ini, DAMRI masih beroperasi dengan penugasan khusus untuk antar jemput tim medis ke Rumah Sakit Rujukan Covid-19 dengan melaksanakan protokol kesehatan dan melayani kebutuhan pengiriman logistik," kata Nico.
BISNIS