TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas menyatakan pihaknya telah menjalankan sejumlah langkah untuk memperkuat perlindungan kesehatan untuk menangani pandemi virus Corona yang meluas. Hingga saat ini, total nilai bantuan untuk berbagai upaya pencegahan dan mitigasi tersebut telah mencapai lebih dari Rp 17 miliar.
Sejumlah langkah itu meliputi penambahan jumlah rapid test dan kapasitas pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR), menambah jumlah tenaga medis, serta memperbanyak jumlah akomodasi isolasi. Selain itu, perusahaan memberikan bahan makanan kepada masyarakat asli setempat, menyediakan transportasi kargo Alat Pelindung Diri ke Papua, dan mendanai sejumlah upaya lainnya melalui berbagai institusi kemasyarakatan.
"Saat ini, di area kerja telah tersedia alat tes PCR dan sekitar 50.000 alat rapid test, sehingga PTFI dapat cepat mendeteksi dan mengisolasi mereka yang terinfeksi, memberikan perawatan medis yang diperlukan, dan mengambil langkah mitigasi yang tepat," kata Tony dalam keterangan tertulis, Senin, 11 Mei 2020.
ia menjelaskan, hal tersebut dilakukan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan lebih dari 25.000 karyawan dan kontraktornya. Penyedia layanan medis PTFI telah dan terus memperluas jangkauan pemeriksaan agar dapat mengidentifikasi kasus positif secara lebih cepat dan melakukan tracing guna menahan laju penyebaran virus Corona.
Peningkatan kapasitas pemeriksaan itu merupakan tambahan dari berbagai upaya mitigasi yang telah dilakukan sebelumnya, seperti pemeriksaan suhu karyawan, penerapan jarak fisik, pembatasan perjalanan, peningkatan upaya sanitasi, dan larangan pertemuan dalam jumlah besar. “Kesehatan dan keselamatan seluruh karyawan adalah prioritas utama PTFI," ujar Tony.
Freeport juga telah meningkatkan kapasitas perawatan Covid-19 di area kerja, di antaranya dengan menambah ruang rawat dan ruang isolasi di Rumah Sakit Tembagapura, serta alat bantu pernapasan (ventilator) bagi yang memerlukannya. Selain itu, Klinik Kuala Kencana juga sedang disiapkan agar dapat melayani rawat inap dan akan segera tersertifikasi sebagai laboratorium pemeriksa RT-PCR yang dapat mengonfirmasi diagnosis virus Corona.
Tony mengatakan perseroan akan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Mimika agar hasil pemeriksaan dapat dianalisa di laboratorium Klinik Kuala Kencana, tidak lagi di Laboratorium Kesehatan Daerah Jayapura. "Ini akan membantu kami untuk menangani kasus Covid-19 secara lebih cepat, menyediakan kapasitas tes yang lebih luas bagi lebih banyak komunitas agar dapat melindungi keselamatan mereka, dan mengurangi beban kerja yang ada pada institusi kesehatan publik."
Sementara itu, untuk kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Tanpa Gejala (OTG) yang perlu diisolasi, Freeport telah menambah jumlah fasilitas isolasi sehingga kini dapat memuat lebih dari 750 orang di Tembagapura dan 150 orang di Dataran Rendah (Mile 38). Termasuk di dalamnya adalah asrama di Mimika Sport Complex yang selama masa pandemi telah dialihfungsikan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika menjadi tempat isolasi bagi masyarakat Timika.
Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Papua sebelumnya mengungkapkan jumlah warga yang positif virus tersebut per Ahad pekan lalu meningkat signifikan yakni 31 orang, 15 orang diantaranya karyawan PT Freeport Indonesia.
ANTARA