TEMPO.CO, Jakarta - Pengembang properti menyatakan bahwa pasar hunian di bawah Rp 500 juta masih menjadi incaran banyak kalangan. Tak heran jika pangsa pasar properti di level harga ini menjadi yang paling prospektif dalam beberapa waktu ke depan.
Alasannya, pangsa pasar rumah tapak di segmen harga ini pada dasarnya memang diperuntukkan bagi kalangan pengguna akhir alias end user. Berbeda jika untuk hunian di atas Rp 1 miliar yang biasanya diburu investor.
"Rumah di bawah Rp 500 juta ini karena konsumennya adalah mayoritas end user dan untuk pemilik rumah pertama. Jadi, bisa dibilang sebagai kebutuhan dasar," ujar CEO Relife Property Ghofar Rozak Nazila kepada Bisnis, Minggu 10 Mei 2020.
Relife Property selaku pengembang pun menangkap peluang di pasar ini. Ghofar mengatakan bahwa sejumlah proyek perusahaan memang menyasar segmen harga tersebut.
Lagipula, sekitar 80 persen portofolio produk Relife Property diperuntukkan bagi segmen menengah, sedangkan 20 persen untuk segmen harga di atas Rp1 miliar.
Menurut Ghofar, beberapa portofolio proyek hunian Relife Property di bawah Rp 500 juta tersebar di Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi hingga Makassar. "Persaingan bisnis properti [di segmen harga ini] makin ketat dan menjadi benefit untuk konsumen sehingga banyak pilihan. Bagi pengembang, makin dituntut untuk memberi produk dan layanan terbaik," kata Ghofar.