TEMPO.CO, Jakarta - Gedung pusat perbelanjaan pertama di Indonesia, Sarinah, mulai direnovasi pada Juni 2020. Akibatnya, gedung yang terletak di jalan protokol M.H. Thamrin ini harus dikosongkan.
“Pembongkaran gerai-gerai penyewa juga perlu dilakukan,” kata Direktur Utama PT Sarinah (Persero) Gusti Ngurah Putu Sugiarta Yasa dalam keterangannya kepada Tempo di Jakarta, Sabtu, 9 Mei 2020.
Namun Ngurah belum menjawab pertanyaan apakah semua gerai penyewa akan ditutup sementara, selain McDonald’s yang sebelumnya sudah ramai tersiar. Ngurah hanya mengatakan bahwa Sarinah menyadari, kondisi penutupan sementara berdampak kepada pada tenant.
Sesuai dengan perjanjian sewa menyewa, semua hak dan kewajiban para pihak akan diselesaikan secara musyawarah. Sehingga kesepakatan yang dapat diterima semua pihak (amicable solution).
Sebelumnya adanya pengumuman resmi oleh Sarinah, pihak McDonald’s Indonesia telah lebih dulu mengumumkan penutupan gerai mereka di gedung tersebut. Direktur Marketing Communications, Digital, dan CBI McDonald’s Indonesia Michael Hartono mengatakan gerai akan ditutup permanen mulai 10 Mei 2020.
Meski demikian, masa sewa dari McDonald’s sebenarnya baru berakhir tahun depan, bukan tahun ini. “Kami diminta untuk mempercepat meninggalkan Sarinah karena manajemen akan segera merenovasi gedung tersebut,” kata Associate Director of Communications McDonald’s Indonesia Sutji Lantyka pada Jumat, 8 Mei 2020.
Dalam keterangan pihak Sarinah, Menteri BUMN Erick Thohir juga menyampaikan bahwa banyak hal yang harus dibenahi oleh Sarinah. Sehingga, pembaruan perlu dilakukan untuk dapat tetap bersaing. Namun dengan tidak meninggalkan nilai sejarah dari Sarinah itu sendiri.
Erick mengatakan telah berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal bagaimana membangun konsep ritel yang lebih friendly kepada Indonesia. “Artinya keberpihakan pada merek lokal dan hasil UKM yang dikuratorkan," kata Erick.