Lalu pada saat penyimpanan, Bukalapak menggunakan metode perlindungan termutakhir dengan perlindungan berlapis. Selanjutnya, saat penggunaan dan pengolahan data, pihaknya secara ketat memantau jejak orang yang mengakses, membaca, mengganti, atau menghapus data terekamsecara baik.
"Untuk data-data yang sensitif seperti KTP, kami simpan di storage khusus dalam periode waktu tertentu yang dapat secara otomatis terhapusuntuk melindungi privasi user kami," tutur Rachmat.
Bukalapak pun selalu mengimbau kepada seluruh penggunanya untuk melakukan langkah-langkah preventif sebagai pencegahan kebocoran data. Pihaknya menyarankan pengguna mengganti password secara berkala, lalu mengaktifkan verifikasi 2 langkah kepada akunnya, lebih berhati-hati terhadap phishing, memperbarui data diri secara berkala, dan selalu pastikan laman yang dikunjungi adalah situs resmi.
Sebelumnya, Tokopedia dikabarkan telah mengalami peretasan yang membuat data 91 juta penggunanya bocor. Kebocoran data ini saat ini tengah diivestigasi Tokopedia bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika beserta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).
EKO WAHYUDI