TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan pemerintah yang mempertahankan harga BBM dipertanyakan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat. Pasalnya, harga minyak mentah dunia terpantau anjlok dalam beberapa waktu terakhir.
"Menurut saya, logikanya tidak masuk akal, di negara-negara ASEAN saja sudah turun," ujar anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sosial, Mulyanto, dalam rapat bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Senin, 4 Mei 2020.
Mulyanto menilai pelbagai data yang disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif justru menguatkan argumen bahwa harga BBM mestinya bisa segera diturunkan. Apabila membandingkan dengan negara ASEAN lainnya, misalnya, terpantau sudah banyak negara yang menurunkan harganya.
"Harga-harga di ASEAN sekarang turun menyikapi COVID-19 ini seharusnya kita mengikuti COVID itu. Apalagi kalau dibanding solar CN-48, solar CN-51 yang kita justru lebih tinggi dibanding negara ASEAN," tutur Mulyanto.
Belum lagi, soal langkah pemerintah yang sudah menurunkan harga BBM umum dua kali, yaitu pada Januari dan Februari 2020, padahal kala itu harga minyak mentah baru sedikit turun. "Harusnya sekarang bisa lebih turun lagi."
Anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Demokrat Sartono juga mempertanyakan kebijakan pemerintah soal harga BBM tersebut. "Di saat harga minyak dunia turun, mengapa harga domestik kita tidak ikut turun?" ujar dia. Ia meminta pemerintah menjelaskan alasan tersebut kepada masyarakat.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pemerintah masih belum menurunkan harga bahan bakar minyak lantaran berbagai pertimbangan. Salah satunya adalah kondisi harga minyak mentah yang belakangan ini masih berfluktuasi.
"Pemerintah masih menjaga harga tetap karena harga minyak dunia dan kurs masih tidak stabil serta dapat turun," ujar Arifin dalam rapat bersama dengan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 4 Mei 2020.
Saat ini, harga minyak brent terpantau pada level US$ 25,96 per barel, sementara minyak mentah WTI US$ 18,37 per barel. Sedangkan, berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate, nilai tukar rupiah pada 4 Mei 2020 berada pada Rp 15.073 per dolar AS.
Arifin mengatakan masih memantau kondisi anjloknya harga minyak saat ini. Biasanya, harga minyak mentah kerap anjlok setiap ada krisis, namun dalam tiga bulan kondisi bisa kembali normal.