TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah mentah dunia berangsur pulih setelah sejumlah negara produsen minyak utama melakukan aksi pengurangan produksi secara global. Berdasarkan data Bloomberg, Futures New York bertumbuh 17 persen pada minggu ini setelah perusahaan minyak besar seperti Chevron mengumumkan penghentian produksi dengan nilai total produksi sebesar 400 ribu barrel output hariannya.
Bukan hanya Chevron, Exxon Mobil Corp juga melaporkan akan melakukan pembatasan rig hingga 75 persen di Permian Basin, Texas hingga akhir tahun ini, bersamaan dengan itu juga Concho Resources sudah lebih dahulu mengumumkan pemotongan 4 hingga 5 persen produksi minyaknya.
Janji OPEC untuk memangkas pasokan sebesar 9,7 juta barel pun sudah mulai berlaku. Menteri Energi Aljazair Mohamed Arkab yang juga menjadi pimpinan OPEC memang sebelumnya sudah meminta anggota kartel untuk mengurangi produksi dan disetujui oleh banyak pihak.
“Harapan bahwa pengurangan produksi OPEC akan mulai membuat harga menggeliat harus kita lihat dari tanda-tanda bahwa produsen minyak akan memotong kegiatan pengeboran mereka. Kita juga akan lihat pasokan mulai diperketat dalam beberapa bulan mendatang, ” kata Gene McGillian, manajer riset pasar di Tradition Energy seperti dikutip Bisnis, Sabtu 2 Mei 2020.