TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan harga bahan bakar minyak (BBM) umum di Tanah Air sudah turun dua kali pada tahun ini. Sehingga, kondisi tersebut menjadi salah satu pertimbangan pemerintah mempertahankan harga BBM di tengah anjloknya harga minyak belakangan ini.
"Harga Jenis BBM Umum (JBU) telah mengalami penurunan sebanyak 2 kali di tahun 2020 pada bulan Januari dan Februari, dengan tingkat penurunan yang cukup signifikan," ujar Arifin dalam rapat bersama Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat, Senin, 4 Mei 2020.
Pada Januari 2020, Arifin mengatakan penurunan harga berkisar Rp 300 - Rp 1.750 per liter. Penurunan itu terjadi pada produk bensin RON 92, RON 95, RON 98, serta Solar CN 48 dan CN 51.
Penurunan juga terjadi pada Februari dengan nilai kisaran Rp 50 - Rp 300 per liter. Kala itu, koreksi harga terjadi hanya untuk bensin RON 92, RON 95, dan RON 98.
"Pada Februari dilakukan penurunan karena sudah ada indikasi indeks gasoline yang bergerak turun," kata Arifin. Di samping itu, Arifin mengklaim harga BBM di Indonesia masih termasuk salah satu yang termurah dibanding dengan beberapa negara di ASEAN.
Berdasarkan pantauan Kementerian ESDM pada April, harga bensin rata-rata Indonesia berada pada peringkat empat terendah dari sembilan negara. Harga bensin di Indonesia Indonesia tercatat masih lebih mahal dari Vietnam, Myanmar, dan Malaysia.
Sementara pada solar, harga Indonesia tergolong tinggi dan berada di peringkat tiga tertinggi. Harga solar termahal terdapat di Singapura dan Laos.
Sebelumnya, harga BBM sempat disoroti banyak pihak lantaran tak kunjung turun. Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), misalnya, yang akan menyurati Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk meminta keterangan terkait formulasi harga bahan bakar minyak (harga BBM) setelah harga minyak mentah dunia anjlok di level minus US$ 37 per barel.
KPPU mencatat harga BBM di Indonesia belum turun, padahal beberapa negara di Asia Tenggara sudah menurunkan harganya secara cukup signifikan.
"Kami akan minta klarifikasi Kementerian ESDM sebelum melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Mudah-mudahan kementerian bisa memberikan penjelasan," ujar Direktur Ekonomi KPPU Zulfirmansyah dalam konferensi pers yang digelar secara virtual pada Kamis, 23 April 2020.
Berdasarkan catatan KPPU, harga minyak mentah Indonesia (Indonesian crude price/ICP) pada Februari hingga Maret telah turun signifikan. Jika pada Januari harga ICP per barel masih di level US$ 60, pada Maret, harga minyak mentah sudah melorot menjadi rata-rata US$ 34 per barel.
Penurunan harga minyak itu juga berlaku untuk acuan harga lain, seperti WTI, Brent, dan MOPS. Dari fenomena itu, beberapa negara di Asia Tenggara pun langsung menurunkan harga BBM-nya.
CAESAR AKBAR | FRANCISCA CHRISTY