TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA) Denon Prawiraatmadja mengungkapkan bahwa sejak wabah corona meluas, kerugian yang diderita maskapai anggotanya selama tiga bulan mencapai Rp 2,2 triliun. Kerugian yang diderita selama Februari hingga April 2020 ini karena penutupan sejumlah rute internasional dan domestik.
"Total kerugian yang didapat maskapai dalam tiga bulan sebesar US$ 812 juta untuk market domestik atau Rp 1,2 triliun. Sedangkan market internasional US$ 749 juta atau Rp 1 triliun," ujar Denon dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat, 24 April 2020.
Denon merinci, penurunan penerbangan baik internasional maupun domestik paling besar terjadi di empat bandara utama. Di antaranya Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Bandara Internasional Ngurah Rai Bali, Bandara Internasional Juanda Surabaya, dan Bandara Internasional Kaualanamu Sumatera Utara.
Di empat bandara tersebut, penumpang rute internasional telah anjlok sejak Januari hingga April dengan angka penurunan sebesar 45 persen. Penurunan jumlah penumpang dimulai sejak Cina dan India menutup akses penerbangannya sebagai dampak wabah corona.