Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Corona, Pemilik Kedai Kopi Ini Ubah Strategi Agar Bertahan

image-gnews
Polisi mengimbau kepada warga untuk membubarkan diri di sebuah kafe di Jalan Karang Asem, Surabaya, Jawa Timur, Senin, 23 Maret 2020. Petugas gabungan dari Kepolisian, TNI dan Satpol PP Kota Surabaya mengimbau warga yang berkerumun untuk membubarkan diri guna mencegah penyebaran Virus Corona (COVID-19). ANTARA
Polisi mengimbau kepada warga untuk membubarkan diri di sebuah kafe di Jalan Karang Asem, Surabaya, Jawa Timur, Senin, 23 Maret 2020. Petugas gabungan dari Kepolisian, TNI dan Satpol PP Kota Surabaya mengimbau warga yang berkerumun untuk membubarkan diri guna mencegah penyebaran Virus Corona (COVID-19). ANTARA
Iklan

TEMPO.CO, JakartaMewabahnya virus Corona alias Covid-19 menghantam kinerja penjualan kedai kopi. Sebabnya, kedai yang kerap mengandalkan layanan di tempat kini mesti gigit jari lantaran pemerintah meminta masyarakat untuk tinggal di rumah dan tidak berkumpul, termasuk di warung kopi.

Adanya kondisi itu pun membuat para pemilik kedai kopi mencari cara agar bisnisnya tetap bisa berjalan di masa pagebluk. "Menyikapi kondisi sekarang, konsep kita kan berbeda dengan yang lain, misalnya di tempat lain bisa duduk di lokasi dan bisa take away, di tempatku kan enggak bisa. Di tempatku harus ngobrol interaksi.

Dalam kondisi seperti itu harus memutar otak bagaimana kan enggak bisa kayak begini," ujar Firmansyah yang akrab dipanggil Pepeng, pendiri Klinik Kopi Yogyakarta dalam diskusi daring, Kamis, 23 April 2020.

Terbatasnya mobilitas masyarakat membuat Pepeng harus berpuas diri untuk menjual kopinya melalui layanan daring saja. Saat ini, ia mengatakan 80 persen pemasukan kedainya dilakukan melalui penjualan biji kopi di platform e-commerce.

"Dari kondisi saat ini ya karena kita tidak bisa ubah konsep besar, tidak bisa take away enggak bisa ngobrol, paling pesanan dari Ojol tapi engga banyak," tutur Pepeng. "Kalau diibaratkan sepak bola, tidak menyerang tapi tidak menyerah, hanya bertahan dengan kemampuan yang ada dan kita kan enggak tahu ini kapan akan berakhir."

Senada dengan Pepeng, Co-Founder Dua Coffee Omar Prawiranegara mengatakan kedainya juga terimbas oleh wabah COVID-19. Menurut dia, pada pekan pertama penularan Corona di Indonesia omzet perusahaannya masih aman. Namun pada pekan kedua, saat virus Corona semakin menyebar dan orang mulai beraktivitas di rumah, pendapatan perseroan anjlok 80 persen dari  omzet harian.

Akhirnya, seiring berjalannya waktu serta setelah mendapat masukan dari rekan-rekan pemilik kedai kopi lain di kawasannya, Dua Coffee pun mulai menjual kopi dalam bentuk literan melalui platform e-commerce. "Cukup membantu kami untuk survive sehingga pegawai bisa gajian dan mudah-mudahan bisa mendapat THR dari kopi literan ini," ujar dia. Dalam kondisi seperti ini, ia mengatakan para pemilik kedai kopi sudah mesti mengandalkan platform online untuk bisa bertahan.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Porter dan Sopir Angkot juga Bicara Pasar Tanah Abang Sepi, Sebut Beda Bener dan Bullshit

3 hari lalu

Tulisan para pedagang yang dipajang di kios mereka di Pasar Tanah Abang, Jakarta, Selasa, 19 September 2023. Melalui tulisan-tulisan tersebut, para pedagang pakaian meminta pemerintah menutup sejumlah e-commerce yang dinilai membuat kios mereka sepi pembeli. TEMPO/Ami Heppy
Porter dan Sopir Angkot juga Bicara Pasar Tanah Abang Sepi, Sebut Beda Bener dan Bullshit

Viral sepi Pasar Tanah Abang belakangan ini juga diamini para porter atau kuli angkut.


Kolaborasi dengan Disney, Starbucks Hadirkan Tumbler Karakter Vintage

5 hari lalu

Starbucks berkolaborasi dengan Disney menghadirkan merchandise tumbler dan pin berdesain vintage (Ist)
Kolaborasi dengan Disney, Starbucks Hadirkan Tumbler Karakter Vintage

Koleksi merchandise Starbucks x Disney terdiri dari 10 desain tumbler dan pin enamel berdesain vintage.


WHO Lagi-lagi Desak Cina Buka Akses Penuh Soal Asal Usul Virus Corona

6 hari lalu

Seorang pekerja medis dengan pakaian pelindung mendaftarkan informasi untuk seorang pasien di pintu masuk klinik demam Rumah Sakit Pusat Wuhan, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Wuhan, provinsi Hubei, Tiongkok, 31 Desember 2022.  Surat kabar resmi Partai Komunis, People's Daily, menerbitkan artikel mengutip beberapa pakar Cina yang mengatakan penyakit yang disebabkan oleh virus itu relatif ringan bagi kebanyakan orang pada hari Selasa. REUTERS/Tingshu Wang
WHO Lagi-lagi Desak Cina Buka Akses Penuh Soal Asal Usul Virus Corona

Cina diminta oleh WHO membuka akses seluas-luasnya untuk menyelidiki keberadaan virus Corona.


Buat Sendiri Minuman Bahan Dasar Kopi, Cappuccino sampai Mocca Latte

7 hari lalu

Kreasi Latte Art berbentuk biji kopi menghiasi segelas Kopi Cappuccino di kedai kopi Costa Coffee, di Manchester, Inggris, 18 Maret 2016. REUTERS
Buat Sendiri Minuman Bahan Dasar Kopi, Cappuccino sampai Mocca Latte

Ingin buat minuman sendiri dengan bahan dasar kopi, seperti yang ada di menu-menu kafe? Begini cara buat cappuccino sampai mocca latte.


Waspadai Gejala Covid-19 Varian Pirola, Jangan Anggap Flu Biasa

12 hari lalu

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Waspadai Gejala Covid-19 Varian Pirola, Jangan Anggap Flu Biasa

Covid-19 varian Pirola telah menyerang banyak orang dan pakar meminta mewaspadai gejalanya karena mirip flu sehingga perlu dipastikan dengan tes.


Hadapi Covid-19 Varian Pirola, Kemenkes Belum Wajibkan Pakai Masker

12 hari lalu

Ilustrasi wanita menggunakan masker dua lapis. Shutterstock
Hadapi Covid-19 Varian Pirola, Kemenkes Belum Wajibkan Pakai Masker

Kemenkes belum membuka opsi kembali wajib memakai masker di ruang publik menyusul munculnya COVID-19 varian Pirola di sejumlah negara.


12 Manfaat Ampas Kopi: Masker Wajah hingga Pengusir Serangga

19 hari lalu

Ampas kopi (tabloidbintang.com)
12 Manfaat Ampas Kopi: Masker Wajah hingga Pengusir Serangga

Biasanya ampas kopi langsung dibuang. Ternyata banyak manfaat ampas kopi antara lain sebagai pembersih wajah, mengempukkan daging, pengusir serangga.


Jogja Coffee Week, Ajang Eksplorasi Dunia Kopi Lebih Jauh

21 hari lalu

Salah satu sudut dalam event Jogja Coffee Week yang digelar di JEC Yogyakarta 1-5 September 2023. Tempo/Pribadi Wicaksono
Jogja Coffee Week, Ajang Eksplorasi Dunia Kopi Lebih Jauh

Event Jogja Coffee Week 2023 yang digelar di area Jogja Expo Center dipadati pengunjung


Laporan WHO Sebut Ada 1.4 Juta Kasus Baru Positif Covid-19

22 hari lalu

Laporan WHO Sebut Ada 1.4 Juta Kasus Baru Positif Covid-19

WHO melaporkan ada lebih dari 1.4 juta kasus baru positif Covid-19 dan 1.800 kematian akibat virus corona dari 31 Juli 2023 - 27 Agustus 2023


Siapkan Desa Devisa Klaster Kopi di Bengkulu, Kemenkeu: Diresmikan dalam Waktu Dekat

24 hari lalu

Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah panen kopi dan ngopi bareng bersama masyarakat sidorejo kabawetan kepahiang.
Siapkan Desa Devisa Klaster Kopi di Bengkulu, Kemenkeu: Diresmikan dalam Waktu Dekat

DJKN Kemenkeu Lampung dan Bengkulu mencanangkan pembentukan Desa Devisa klaster kopi di Provinsi Bengkulu, tepatnya di Kabupaten Kepahiang.