TEMPO.CO, Jakarta - Director PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada akhir pekan ini masih akan terus melemah. Dia memperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 3.891 - 4.222.
"IHSG masih terlihat masih berada dalam tekanan, sedangkan gelombang tekanan belum terlihat akan berakhir dalam waktu dekat," kata William dalam keterangan tertulis, Jumat, 20 Maret 2020.
Dia mengatakan investor masih bisa mengambil peluang dengan memanfaatkan momentum koreksi wajar. Sebab, dalam jangka panjang IHSG masih berada dalam pola uptrend.
Di tengah merosotnya IHSG ini, William merekomendasikan beberapa saham emiten. Menurut dia, saham BBCA, BBNI, JSMR, ASII, ROTI, MYOR, TLKM, HMSP, UNVR, GGRM, dan ICBP layak dikoleksi.
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan, penyebaran virus corona secara agresif di Tanah Air merupakan faktor utama terjadinya kondisi panic selling. Sementara itu, kata dia, para pelaku pasar menantikan gebrakan pemerintah dalam rangka mengeluarkan berbagai stimulus dalam rangka mendorong perekonomian nasional.
"Penurunan tingkat suku bunga BI sebesar 25 bps masih diapresiasi seluruh elemen dalam rangka mendukung stabilitas pertumbuhan ekonomi domestik ditengah-tengah pelemahan rupiah," kata Nafan saat dihubungi Tempo, Jumat.
Pagi tadi, IHSG langsung anjlok pada menit awal pembukaan. Pada pukul 10.12 atau sekitar 1 jam setelah dibuka, IHSG menyentuh level 3.973,7. Angka itu melemah 137 poin atau 3,21 persen dari pembukaan.
IHSG tidak sempat menyentuh zona hijau hingga pagi ini. Bahkan IHSG merosot sampai 3.918,3. IHSG tertinggi pagi ini hanya berada pada 4.113,4.