"Pandemik corona ini belum jelas kapan bisa berakhir. Tidak ada faktor yang benar-benar positif menenangkan pasar," kata Piter saat dihubungi, Selasa, 17 Maret 2020.
Sebelumnya, pagi ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpantau melemah ke level Rp 14.940 per dolar AS. Artinya, rupiah melemah 7 poin atau 0,05 persen dibanding posisi pada penutupan perdagangan kemarin.
Rupiah dan mata uang Asia lainnya memang cenderung tak berdaya menghadapi kekagetan pasar atas pemangkasan suku bunga Federal Reserve secara tiba-tiba. Di sisi lain, kekhawatiran akibat pandemi virus corona juga masih menjadi sentimen negatif yang membuat investor menghindari aset berisiko seperti mata uang.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan tindakan The Fed yang cukup agresif memberikan sinyal yang kurang positif bagi pasar keuangan negara berkembang. Akibatnya, investor memilih masuk ke aset safe haven kembali. Hal ini tercermin dari pasar Asia yang sebagian besar juga terkoreksi.
Menurutnya, ini membuat pelaku pasar menganggap dampak ekonomi yang ditimbulkan dari wabah corona atau Covid-19 lebih parah dari yang diproyeksikan sebelumnya. Langkah The Fed memberikan efek domino yang membuat bank sentral lain turut memangkas suku bunga mereka dan merilis sejumlah kebijakan moneter.
HENDARTYO HANGGI | BISNIS