TEMPO.CO, Yogyakarta - PT Angkasa Pura I Yogyakarta menyatakan akan terus memantau perkembangan pasca-erupsi Gunung Merapi yang terjadi belum lama ini. Namun, erupsi Merapi itu dipastikan tidak akan mempengaruhi rencana pengalihan aktivitas bandara dari Bandara Adisutjipto ke Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo.
"Perpindahan tetap tanggal 29 Maret 2020," kata General Manager AP I Yogyakarta Agus Pandu Purnama kepada Bisnis di Yogyakarta, Kamis 5 Maret 2020.
Adapun untuk proses monitoring, menurut dia, sepanjang kondisi tidak membahayakan penerbangan, Bandara Internasional Adisutjipto akan tetap dibuka. "Untuk erupsi tetap dimonitor, sepanjang tidak membahayakan penerbangan maka bandara akan dibuka," kata Pandu lagi.
Seperti diketahui Angkasa Pura 1 Yogyakarta akan memindahkan seluruh aktivitas kebandaraan dari Bandara Adisutjipto ke Yogyakarta Internasional Airport (YIA) per Ahad, 29 Maret 2020.
Kejadian itu membuat pengelola bandara memilih untuk menutup bandara sementara waktu, demi keselamatan penerbangan. "Kami tutup hingga siang," kata juru bicara Angkasa Pura I Bandara Adi Sumarmo, Danar Dewi, Selasa 3 Maret 2020.
Karena Gunung Merapi erupsi inilah, akhirnya Bandara Adi Sumarmo mulai ditutup untuk penerbangan pada 09.10 WIB. Rencananya, bandara akan dibuka pada 11.30 WIB jika kondisinya sudah membaik.
Meski demikian, tidak banyak pesawat yang terdampak dari penutupan itu. "Ada tiga penerbangan terdampak" katanya. Pesawat milik Lion Air yang semestinya berangkat ke Jakarta pukul 09.45 WIB harus menunda keberangkatannya.
Selain itu, pesawat milik Garuda Indonesia nomor penerbangan GA222 dari Cengkareng menuju Solo memilih membatalkan penerbangannya. Demikian pula dengan AirAsia nomor penerbangan QZ8454 dari Denpasar juga batal terbang.