TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan e-commerce JD.ID menjadi perusahaan rintisan atau startup keenam di Tanah Air yang mencatatkan valuasi unicorn atau valuasi menyentuh US$ 1 miliar. JD.ID menyusul keberhasilan perusahaan unicorn sebelumnya, yakni Gojek, Tokopedia, Traveloka, Bukalapak, dan OVO.
Pihak manajemen JD.ID yang enggan disebutkan namanya mengatakan pencapaian ini sebenarnya telah diumumkan perusahaan pada 2019. "Kami sudah menjadi unicorn tahun lalu," ujarnya dalam pesan pendek kepada Tempo, Sabtu, 22 Februari 2020.
Manajemen mengatakan tak bisa memberikan pernyataan lanjutan untuk mengomentari keberhasilan tersebut. "Itu saja yang dapat kami sampaikan," katanya.
JD.ID mulai beroperasi di Indonesia pada 2015. Perusahaan ini menjadi penantang bagi e-commerce lainnya, seperti Shoppee, Blibli, dan Lazada.
Seiring berjalannya waktu, JD.ID berkembang setelah melakukan join ventures dengan beberapa perusahaan digital berpendanaan jumbo. Pada Februari 2019, JDID tergabung dalam pendanaan fase pertama putaran pendanaan seri F Gojek. Pendanaan ini dipimpin Google, JD.com, dan Tencent. JD.ID juga memperoleh pendanaan dari investor lainnya seperti Mitsubishi Corporation dan Provident Capital.
Menukil DailySocial pada Sabtu, 21 Februari 2020, JD.ID mengkonfirmasi bahwa posisi valuasinya saat ini sudah mencapai lebih dari US$ 1 miliar. Menurut laporan e-Conomy SEA, pangsa pasar e-commerce di Indonesia telah mencapai US$ 21 miliar pada tahun 2019 dan diperkirakan tumbuh menjadi US$ 82 miliar pada 2025.
BISNIS