TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap penanganan virus corona bisa dilakukan dengan cepat. Pasalnya, ia melihat virus tersebut sudah berdampak kepada perekonomian Tanah Air, salah satunya pada aktivitas pasar modal.
"Mudah-mudahan tidak begitu lama, kalau berkaca dari SARS yang sekitar delapan bulan, harapannya ini lebih cepat," ujar dia di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2020.
Airlangga mengatakan pemerintah telah membahas imbas dari virus corona kepada perekonomian Tanah Air, kemarin. Menurut dia, Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk memantau situasi terkait imbas virus yang menyebabkan gangguan pernafasan itu.
Untuk sementara, menurut Airlangga, pemerintah pun memilih untuk mengambil langkah konservatif, yaitu dengan membatasi impor hewan hidup dari Cina. Namun, ia memastikan belum ada pembatasan untuk produk-produk lainnya. "Kebijakan ini akan dievaluasi setiap dua pekan," tutur dia.
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta para menterinya untuk mencermati dampak virus corona pada perekonomian baik di sektor perdagangan, investasi, dan pariwisata. Pasalnya, pada sektor perdagangan saja, Cina merupakan salah satu negara tujuan ekspor utama, dengan pangsa pasar 16,6 persen dari total ekspor Indonesia. "Tapi sekaligus juga negara asal impor terbesar."
Selain mengantisipasi dampak, Jokowi melihat adanya virus corona ini membuka peluang bagi Indonesia untuk melakukan ekspor ke negara-negara yang sebelumnya hanya mengimpor produk dari Cina. Pasalnya, beberapa negara juga mulai melakukan pembatasan perdagangan dengan Negeri Tirai Bambu menyusul penyebaran penyakit itu.
"ini memberikan momentum bagi industri substitusi impor di dalam negeri untuk meningkatkan produksi berbagai produk yang sebelumnya diimpor dari Tiongkok," tutur Jokowi.
CAESAR AKBAR