Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung I Wayan Adi Arnawa mengatakan pihaknya perlu mengantisipasi penurunan jumlah kunjungan wisman Cina dengan menggenjot wisman dari Eropa.
"Kalau kita lihat dari dunia internasional terkait dengan sikap ini, kelihatannya mau tidak mau kita harus bersikap, perlu diantisipasi karena target yang kita pasang cukup besar. Kalaupun di triwulan pertama mengalami penurunan, mudah-mudahan triwulan berikutnya ada perubahan," kata Arnawa saat ditemui di Gedung Keuangan Negara usai menghadiri Rakorda Penyaluran DAK Fisik dan Dana Desa 2020, di Gedung Keuangan Negara (GKN) I Denpasar, Selasa, 28 Januari 2020.
Dia menjelaskan timnya tak boleh bergantung pada satu negara meski realitanya kunjungan wisman Cina cukup besar di samping wisman Australia. Oleh karena itu wisman Eropa bisa didorong untuk mengunjungi Bali.
"Saya lihat kunjungan wisman Eropa naik, dengan begitu akan membantu peningkatan pendapatan kita. Terus terang, kalau kita jujur quality tourism-nya walaupun kuantitatif rendah dari Cina tapi secara pendapatan dari Eropa lebih besar," ujar dia.
Jika dibandingkan 3.000 kunjungan wisman Eropa dengan 5.000 Wisman China, kualitasnya lebih baik turis dari Eropa. Karena mereka tinggal di hotel-hotel yang berbintang yang memiliki pajak yang tinggi.
Arnawa mengaku belum bisa memprediksi kondisi pada triwulan pertama tahun ini. Dia bilang, pada bulan pertama dan penerimaan di Januari juga masih lumayan karena hasil dari Desember.
Jadi apa yang terjadi di Januari akan terlihat di Februari, Maret. Jika terjadi penurunan dan tidak sesuai target maka benar ada penurunan dan tidak sesuai target.
Badung meanargetkan perolehan pajak Rp4,7 triliun pada 2020. Sementara Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp5,3 triliun.