TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menargetkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) industri pengolahan nonmigas pada 2020 berkisar 4,8 persen sampai 5,3 persen. Target itu seiring dengan melonjaknya produktivitas sejumlah sektoral melalui penambahan investasi.
Agus menyatakan, saat ini pemerintah semakin fokus menggenjot kinerja industri manufaktur sebagai salah satu motor penggerak ekonomi nasional. "Kami juga terus mendorong terkait jaminan ketersediaan bahan baku sehingga adanya keberlanjutan produktivitas. Hal ini menjadi salah satu upaya menciptakan iklim usaha yang kondusif," ujarnya melalui siaran pers, Senin, 6 Januari 2020.
Baca Juga:
Secara umum, Agus mengungkapkan, kontribusi PDB industri pengolahan nonmigas terhadap total PDB pada tahun 2019 diperkirakan 17,58 – 17,7 persen. Pada tahun 2020, kontribusi tersebut bakal menanjak menjadi 17,8 – 17,95 persen seiring dengan pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas yang semakin membaik.
Selama ini, Agus menyebutkan sektor industri memiliki peranan yang strategis karena konsisten memberikan kontribusi terbesar pada perekonomian nasional. "Apalagi, aktivitas industri membawa efek ganda yang luas bagi peningkatan nilai tambah bahan baku dalam negeri, penyerapan tenaga kerja lokal, dan penerimaan devisa dari ekspor."
Oleh karena itu, pemerintah terus gencar menarik investasi, khususnya bagi sektor industri yang berorientasi ekspor, menghasilkan produk substitusi impor, berbasis teknologi tinggi, dan sektor padat karya. Pada periode Januari-September 2019, nilai investasi sektor industri menembus Rp 147,3 triliun, dengan nilai kumulatif sejak tahun 2015 sebesar Rp 1.216,2 triliun.
Agus memproyeksikan, nilai investasi pada akhir tahun lalu menembus Rp 188,8 triliun sampai Rp 204,6 triliun. Sedangkan pada 2020, investasi sektor industri ditargetkan menyentuh Rp 307 triliun hingga Rp 351 triliun.