Tak sampai di situ, Ahok meminta warga yang bermukim di daerah aliran sungai atau DAS di Jakarta dan sekitarnya was-was seumpama hujan deras kembali turun. "Untuk warga yang tinggal di DAS, agar selalu waspada," ucapnya.
Pada pengujung April 2019 lalu, Ahok sudah lebih dulu angkat suara soal kemungkinan penyebab banjir yang melanda Ibu Kota. Ia mengatakan banjir tersebab oleh pompa air yang terlambat diaktifkan.
Menurut Ahok kala itu, pompa air semestinya sudah aktif sebelum debit air hujan tinggi. "Saya orang tambang, teori tambang ngidupin pompanya telat, udah terlalu tinggi bisa tidak keburu. Saya kira mungkin tergenang itu karena mungkin ada pompa yang telat," kata Ahok di kawasan Menteng, 30 April 2019.
Kemungkinan lain penyebab banjir Jakarta, tutur Ahok, adalah saringan air yang tersumbat ranting atau sampah. Di era kepemimpinannya, yakni 2014-2017, Ahok menyebut persoalan kayu ranting yang menutupi saringan ketika hujan turun ditengarai menyebabkan genangan karena menghambat air cepat surut.
Karena itu, ujar Ahok, pemerintah provinsi dulu selalu menaruh alat berat untuk menyisir ranting atau sampah di sekitar saringan air. Banjir melanda Ibu Kota dan sejumlah wilayah di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sejak 1 Januari lalu. Banjir ini menyebabkan sejumlah aktivitas ekonomi tersendat.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA | LANI DIANA