TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Lalu-Lintas, Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Eddy Djunaedi mengatakan, akhir pekan ini diperkirakan akan memasuki puncak arus kendaraan menjelang libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020. “Prediksi kami melihat libur sekolah anak-anak mulai tanggal 21 Desember. Berikutnya nanti mendekati perayaan Natal tanggal 25 Desember. Nanti dilihat di sekitar tanggal itu. Dilihat dorongan volumenya dari arah Jakarta,” kata dia di Bandung, Kamis, 19 Desember 2019.
Eddy mengatakan, salah satu lokasi titik rawan kemacetan yang diwaspadai di jalan tol selepas jalan layang Jakarta-Cikampek 2. Sebab di sana akan terjadi pertemuan arus kendaraan yang turun dari jalan tol layang Jakarta-Cikampek 2.
Sejumlah skenario sudah disiapkan. Mulai dari pengalihan arus, kontra-flow, hingga one-way. “Kontra-flow maupun one way itu situasional banget. Kami melihat banyaknya arus volume kendaraan dari arah Jaya (Jakarta) saja. Kalau dari arah Jaya masih kondusif banget, ya sudah normal saja,” kata dia.
Keputusan cara bertindak yang dipilih bergantung penumpukan kendaraan. “Kami lihat penumpukannya di mana, seandainya di sini lancar, nggak perlu kontra-flow kalau masih bisa pengalihan arus. Tapi kalau nanti sudah padet, terpaksa alternatif one-way tapi keputusannya ada di Korlanas, kami hanya menyarankan,” kata Eddy.
Eddy mengatakan, skenario pengalihan arus misalnya disiapkan di Karawang Barat. “Termasuk juga pengalihan apabila terjadi penumpukan di Karawang Timur,” kata dia.
Jika jalan masih padat, skenario pamungkas yakni one way akan dilakukan. “Terakhir tentunya yang pamungkas, kita menyarankan Korlantas untuk dilakukan one way, karena one way itu kewenangannya di Korlantas,” kata Eddy.
Pembatasan angkutan berat, akan dimulai pada 20-21 Desember 2019 sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 72 tahun 2019. Pembatasan dilanjutkan kembali pada 25 Desember 2019, dan 31 Desember 2019-1 Januari 2020. “Jalurnya adalah jalur Jakarta-Bogor-Ciawi, jalan tol di Sukabumi dan Cianjur, dan jalan nasional Bandung-Nagreg-Tasik itu yang 2 arah. Yang 1 arah itu jalan tol Jakarta-Cikampek arah Cikampek, dan jalan tol Padalarang-Cileunyi arah ke Cileunyi,” kata Eddy.
Senada, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Hery Antasari mengatakan, puncak arus kendaraan libur Natal dan Tahun Baru diperkirakan mulai akhir pekan ini. “Dari mulai weekend ini, menjelang libur Natal puncaknya di situ tanggal 21 Desember ini. Kedua, yang perlu diwaspadai menjelang tahun baru tanggal 30-31 Desember, dan nanti ketika pulangnya tanggal 1 Januari karena besoknya sudah mulai kerja semua. Itu analisa sementara,” kata dia Kamis, 19 Desember 2019.
Hery mengatakan, titik rawan kemacetan di Jawa Barat tersebar, sebagian jalur menuju lokasi wisata. “Di Nagreg, Cileunyi, kemudian Puncak, ke arah Pangandaran, Pantura, jalan tol, dan jalur Bogor-Sukabumi arah Pelabuhan Ratu. Kalau ke Bandung itu ke Ciwidey dan ke arah Ciater,” kata dia.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi mengatakan, tidak mudah mengurai kemacetan karena jumlah kendaraan terus bertambah, sementara panjang jalan tidak. “Jalan pasti macet. Mudah-mudahan bisa terurai. Saya berharap masyarakat bersabar menghadapi macet,” kata dia, di Bandung, Kamis, 19 Desember 2019.
Rudy mengatakan, Jawa Barat akan menjadi titik penumpukan kendaraan di masa libur Natal dan Tahun Baru. “Titik tumpuk di Jawa Barat. Kami akan berusaha mengurai,” kata dia.