TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menduga SAW alias SAS mencoba pasang badan terkait kasus dugaan penyelundupan sepeda motor Harley Davidson melalui pesawat anyar Garuda Indonesia pada 17 November lalu. Nama SAS tercantum dalam claimtag sepeda motor ilegal tersebut. Kendati, diduga motor klasik itu adalah milik Direktur Utama Garuda Indonesia I Gede Ngurah Askhara Danadiputra.
"Kita akan terus melakukan tindak lanjut terhadap baik yang bersangkutan yang mengatasnamakan maupun jajaran Direksi Garuda, karena tampaknya yang bersangkutan SAS mencoba untuk pasang badan," ujar Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis, 5 Desember 2019.
Sri Mulyani pun mengingatkan bahwa sesuai Undang-undang Kepabeanan, mereka yang memberikan keterangan lisan atau tertulis yang tidak benar dalam pemenuhan kebutuhan kepabeanan akan mendapat konsekuensi.
Kasus tersebut terungkap, kata Sri Mulyani, setelah petugas Bea Cukai Soekarno-Hatta melakukan pemeriksaan sarana pengangkut terhadap pesawat Garuda Indonesia yang datang dari pabrik Airbus di Prancis pada Ahad, 17 November 2019.
Pesawat anyar bertipe Airbus A330 900-Neo itu terbang khusus dalam rangka pengadaan pesawat dan mendarat di Garuda Maintenance Facility di Cengkareng. Di dalam pesawat itu, ada 22 penumpang, termasuk Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra.
Sri Mulyani mengatakan pesawat anyar itu awalnya dinyatakan nil-kargo alias kargonya nol. Setelah diperiksa, di kabin kokpit dan penumpang pesawat memang tidak ada pelanggaran kepabeanan dan barang kargo. Namun ketika lambung pesawat, alias tempat bagasi penumpang diperiksa, ditemukan beberaa koper dan 18 boks berwarna coklat.
Menurut dia, para pemilik kargo tidak menyerahkan custom declaration maupun keterangan lisan bahwa mereka memiliki barang-barang tersebut. Dari pemeriksaan ke 18 koli kotak, diketahui 15 koli memiliki claimtag atas nama seseorang berinisial SAW alias SAS yang berisi sepeda motor Harley Davidson bekas dengan kondisi terurai.
Sementara itu, tiga kotak lainnya memiliki claim tag atas nama LS dengan isi sepeda Brompton kondisi baru beserta aksesorinya. Saat ini barang-barang itu dirampas oleh bea cukai untuk dilakukan penelitian dan penyelidikan lebih lanjut.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir mengatakan laporan dari Komite Audit menunjukkan adanya kesaksian tambahan bahwa Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara diduga merupakan pemilik sepeda motor Harley Davidson yang diselundupkan melalui pesawat anyar Garuda Indonesia.
"Infonya AA telah menginstruksikan (bawahannya) untuk mencari motor klasik Harley Davidson tipe Shovelhead tahun 70-an pada Tahun 2018," ujar Erick di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis, 5 Desember 2019. Adapun pembelian, tutur dia, baru dilakukan pada April 2019.
Untuk menebus motor itu, Erick mengatakan dilakukan transfer dari Jakarta ke rekening pribadi finance manager Garuda Indonesia di Amsterdam. Kemudian seseorang berinisial LJ membantu proses pengiriman dan lainnya hingga berakhir seperti beberapa waktu belakangan.
Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M. Ikhsan Rosan mengomentari pencopotan Direktur Utama Garuda I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara oleh Erick Thohir. "Pokoknya kami ikut Pak Erick," ujarnya di kompleks parlemen Senayan, Jakarta, Kamis.
CAESAR AKBAR | EKO WAHYUDI