Tempo.Co, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memerintahkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo agar Indonesia sudah bisa mengekspor beras sekitar April tahun depan. Hal ini Jokowi sampaikan dalam rapat terbatas tentang Pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah sore ini.
"Saya diminta untuk mempersiapkan untuk ekspor beras. Sehingga kami tidak hanya melihat Indonesia, kami tidak hanya bicara tentang impor saja, tapi mulai tahun ini saya diperintahkan untuk mempersiapkan beras premium untuk mengekspor ke beberapa negara," kata Syahrul dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 4 Desember 2019.
Syahrul menuturkan persiapan untuk ekspor beras ini bakal dimulai sejak awal tahun depan. Mulai dari bibit, lahan, hingga sistem irigasi. "Kami berusaha 100 hari dari Januari. Berarti kurang lebih Maret, April (diekspor)," ujar politikus Partai NasDem itu.
Menurut dia, target ekspor beras ini berkisar 100 ribu hingga 500 ribu ton. "Ini harus bisa. Kita punya alam bagus, punya kemampuan teknologi juga sudah cukup bagus. Oleh karena itu mungkin tinggal perdagangan," ujarnya.
Namun Syahrul masih belum memutuskan negara mana yang menjadi target ekspor beras ini. Ia meminta waktu untuk menjajaki komunikasi dengan pihak-pihak terkait.
Syahrul mengatakan ekspor beras ini tidak akan menggunakan cadangan beras milik Perum Bulog. Ia menuturkan bakal menyediakan beras-beras yang sesuai dengan kebutuhan dan memenuhi syarat-syarat negara tujuan ekspor.