TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa jam setelah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, PT Pertamina (Persero) langsung mengumumkan profil pejabat baru mereka. Dalam rapat tersebut, Kementerian BUMN resmi menunjuk empat orang baru yang menjadi komisaris dan direksi di perusahaan pelat merah.
"Pergantian direksi dan komisaris merupakan kewenangan pemegang saham," ujar juru bicara Fajriyah Usman di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 25 November 2019.
Lewat laman resmi mereka, Pertamina pun merinci jejak karir dari para pejabat baru ini:
Pertama, Emma Sri Martini sebagai Direktur Keuangan Pertamina. Emma sebelumnya menjabat Direktur Utama PT Telkomsel sejak Mei 2019. Emma merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1993 dan peraih gelar Master di Harvard Kennedy School Executive Education bidang Infrastruktur dan Ekonomi Pasar tahun 2011.
Kedua, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina. Ahok terakhir menjabat Gubernur DKI Jakarta tahun 2014-2017. Beliau juga merupakan lulusan Geologi Universitas Trisakti tahun 1989 dan Magister Manajemen Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya tahun 1994.
Ketiga Budi Gunadi Sadikin sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina. Budi merupakan Wakil Menteri BUMN yang dilantik pada 25 Oktober 2019 lalu.
Beliau merupakan Sarjana Fisika Nuklir dari Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1988 serta Sertifikasi sebagai Chartered Financial Consultant (CHFC) dan Chartered Life Underwriter (CLU) dari Singapore Insurance Institute tahun 2004. Budi juga pernah menjadi Direktur Utama PT Inalum dan pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Mandiri pada 2013-2016.
Keempat yaitu Condro Kirono sebagai Komisaris Pertamina. Ia merupakan Perwira Tinggi Polri berpangkat Komisaris Jenderal Polisi Condro saat ini menjabat sebagai Analis Kebijakan Utama Polri sejak 8 November 2019.
Sebelumnya, lulusan Akpol tahun 1984 ini juga mengenyam Pendidikan di PTIK, SESPIM, SESPATI, dan Lemhanas. Condro juga pernah menjabat Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri tahun 2019, Kapolda Jateng tahun 2016 dan Kakorlantas Polri tahun 2014.
Dari keempat nama itu, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjadi sorotan publik. Nama Ahok disebut-sebut diminta langsung oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk turut mengisi kursi di perusahaan pelat merah yang dianggap bermasalah.
“Permintaan itu dari Presiden, bukan Erick yang mengusulkan ke Istana,” tutur sumber Tempo seperti ditulis Koran Tempo pada 14 November 2019.
Belakangan, pada Jumat pekan lalu. Menteri BUMN Erick Thohir mengumumkan secara resmi bahwa Ahok akan menempati posisi sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menggeser posisi Tanri Abeng yang sebelumnya duduk di kursi komisaris utama.