Senior Manager Corporate Governance Sriwijaya Air, Pritanto Ade Saputro, mengatakan pemulihan membutuhkan waktu. Frekuensi penerbangan Grup Sriwijaya yang optimalnya bisa menyentuh 160 flight per hari kini merosot hingga 53 flight per hari.
"Pertengahan Oktober 2020 kami sempat bisa menerbangkan 19 aircraft, sekarang hanya 10," tuturnya kepada Tempo.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan akan mengawasi kemampuan operasional Sriwijaya Air. Selain memeriksa armada Sriwijaya di bandara, kementerian pun bakal mengecek laporan keuangan yang didirikan taipan asal Bangka Belitung, Chandra Lie, tersebut.
"Dengan lepas kerja sama, Garuda juga bisa fokus dengan kerjanya sendiri. Silahkan ada kompetisi," ujar Budi saat mengomentari dampak pecah kongsi tersebut terhadap pasar penerbangan domestik.
Ketua Komisi Transportasi Dewan Perwakilan Rakyat, Lasarus, mengatakan lembaganya akan memanggil sejumlah bos maskapai pada pekan depan, untuk membahas beberapa isu penerbangan, termasuk kisruh Garuda dan Sriwijaya. Pasalnya masalah ini sempat menyebabkan banyak pembatalan penerbangan yang merugikan konsumen.
Adapun anggota Ombudsman Republik Indonesia, Alvin Lie, menilai Sriwijaya harus memberi kepastian kepada penumpang pasca pecah kongsi. "Situasi yang terombang ambing ini tak baik untuk penumpang dan vendor. Tapi, setidaknya sudah jelas bagi publik bahwa mereka menghentikan kerja sama."
FRANSISCA CHRISTY ROSANA | VINDRY FLORENTIN | YOHANES PASKALIS PAE DALE