TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Pefindo Biro Kredit Yohanes Arts Abimanyu menilai evaluasi risiko kredit yang cermat dan berkesinambungan merupakan kunci bagi lembaga keuangan untuk mengendalikan kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL).
"Selain itu, dengan evaluasi risiko kredit tersebut juga menggali potensi pertumbuhan kredit yang berkualitas bagi lembaga keuangan," ujar Yohanes Arts Abimanyu disela-sela acara peluncuran produk anyar Pefindo Biro Kredit yang diberi label ldBenchmarking di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin.
Yohanes menuturkan pengukuran kinerja dan pemantauan kualitas portofolio kredit kini semakin mudah dilakukan. Pihaknya menyediakan solusi bagi lembaga keuangan untuk mengukur kinerja portofolio kreditnya dibandingkan dengan industri, termasuk pemantauan profil risiko portofolio kredit yang dikelola.
Tidak hanya itu, kata Yohanes, solusi Pefindo mampu menampilkan informasi terkini statistik industri kredit secara umum. Informasi ini dapat dimanfaatkan dalam penentuan strategi usaha guna memenangkan persaingan.
Informasi yang disajikan layanan IdBenchmarking tergolong lengkap, mulai dari statistik industri perkreditan nasional, pengukuran kinerja portofolio kredit Iembaga keuangan, hingga tingkat risiko kredit dan pergerakannya.
Lebih jauh, Abimanyu menambahkan bahwa kehadiran Iayanan tersebut merupakan jawaban atas kebutuhan Iembaga keuangan untuk mengukur kinerja portofolio kreditnya secara cermat guna pengambilan keputusan yang tepat.
"Sebagai penyedia laporan informasi perkreditan, kami mendorong terciptanya penumbuhan ekonomi yang stabil dan berkesinambungan melalui manajemen risiko kredit terukur guna menjaga kualitas kredit dan mengendalikan NPL," kata Abimanyu.