TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengajak perusahaan tercatat atau emiten di BEI untuk terlibat dalam program pengentasan kemiskinan sesuai dengan Sustainable Development Goals (SDG's). Bursa, kata Inarno, berinisiatif untuk mendorong perusahaan memberi prioritas dalam pengentasan kemiskinan.
"Kami bersama dengan UNDP dan juga Bappenas berinisiatif lewat kegiatan ini supaya emiten listed lebih prioritas SDG's yang terkait penurunan kemiskinan. Ini tujuan kami," kata Inarno kepada media di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Selatan, Senin 14 Oktober 2019.
Adapun hari ini United Nation Development Program (UNDP) bersama dengan Bappenas dan BEI mengelar acara "Ring The Bell SDGs in Business: International Day for the Eradication of Poverty". Acara ini digelar untuk memperingati Hari Anti Kemiskinan Sedunia yang jatuh setiap 17 Oktober.
Inarno mengatakan pengentasan kemiskinan lewat SDG's tak bisa hanya mengandalkan pelaksana dari pemerintah, tetapi juga harus melibatkan sektor swasta. Apalagi swasta memiliki potensi besar untuk meningkatkan sumber daya dan membuka akses peluang ke pasar.
"Sektor swasta menyediakan lapangan pekerjaan serta barang dan jasa untuk banyak orang dengan lebih efektif daripada pemerintah atau lembaga bantuan," kata Inarno dalam acara yang sama.
Karena itulah, Inarno mengajak semua perusahaan tercatat BEI untuk berkontribusi pada upaya pengentasan kemiskinan melalui pendekatan SDG's. Secara khususnya, dalam perilaku dan strategi perusahaan.
Inarno juga menuturkan, sebagai anggota Climate Bond Initiatives dan Sustainable Stock Exchange Initiative, BEI berkomitmen untuk mengimplementasikan program yang konsisten sesuai dengan SDG's. Baik secara internal maupun mendorong kepada emiten bursa.
Di internal BEI, kata Inarno, Bursa telah menurunkan hambatan bagi publik untuk masuk ke pasar modal. Salah satunya melalui penurunan jumlah lot saham dan program Yuk Nabung Saham.
Kebijakan ini bertujuan untuk memperbesar akses bagi seluruh lapisan masyarakat untuk memiliki alternatif investasi yang lebih baik demi kesejahteraan hidup. "Semoga melalui acara ini kita semakin terbuka untuk jadi manusia dan perusahaan yang lebih baik," ujar Inarno.
DIAS PRASONGKO