TEMPO.CO, Jakarta - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pada pekan ini diprediksi turut dipengaruhi oleh momentum dirilisnya laporan keuangan sejumlah korporasi. Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee memproyeksi laba korporasi bakal mengalami perlambatan akibat kondisi ekonomi yang menurun.
"IHSG berpeluang menguat dengan support 6.033-5.988 dan resisten pada level 6.154-6.230," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu, 12 Oktober 2019. Pada perdagangan Jumat pekan lalu IHSG ditutup rebound setelah menguat 1,36 persen atau 82,16 poin ke level 6.105,80 dari penutupan perdagangan sebelumnya.
Hans mengungkapkan pada awal pekan lalu, pasar sempat optimistis mengharapkan penurunan suku bunga The Fed menyusul buruknya data-data perekonomian AS. Saat ini, pasar juga tengah menanti pertemuan Amerika Serikat dan Cina.
Pada perdagangan Senin pekan lalu, bursa global jatuh menyusul kabar bahwa Beijing enggan menyetujui kesepakatan dagang dengan Presiden AS Donald Trump. Hal ini memupus harapan adanya solusi damai yang cepat dari kedua negara.
Sehari kemudian, pasar berhasil rebound. Namun, berikutnya, pasar kembali diwarnai kekhawatiran pertemuan perang dagang berakhir tanpa solusi. "Hal ini menyusul 28 perusahaan Cina masuk daftar hitam. Beberapa pejabat Cina visanya dicekal menyusul pelanggaran HAM Muslim Uighur," tutur Hans. Laporan Bloomberg mengungkapkan Trump mendiskusikan pembatasan aliran modal ke perusahaan Cina, terutama yang berasal dari dana pensiun.
Sebelumnya, beberapa sentimen yang juga berpengaruh seperti cuitan General Manager klub basket Houston Rockets terkait dukungan pro demokrasi di Hong Kong menimbulkan reaksi. Walhasil media Pemerintah Cina dan Tencent menangguhkan siaran pertandingan pra musim NBA di Cina. Sementara itu, situs belanja Alibaba menghapus merchandise Houston Rockets dalam daftar perdagangan di Cina.
BISNIS