TEMPO.CO, Jakarta - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berencana secepatnya membongkar anjungan YY yang menjadi sumber tumpahan minyak di sumur YYA-1, blok ONWJ. Pembongkaran dilakukan segera setelah proses penyumbatan selesai dan status darurat berhenti.
Direktur Operasi dan Produksi PHE Taufik Adityawarman mengatakan proses penutupan permanen sumur YYA-1 masih dalam fase injeksi semen. Sumur tersebut ditargetkan tertutup dengan sempurna pada Selasa, 1 Oktober 2019 besok.
Taufik mengatakan pembongkaran dan pemindahan diperlukan mengingat kondisi dasar laut terbentuk gorong-gorong akibat gelembung gas yang muncul akibat semburan tumpahan minyak Pertamina. "Paling cepat bongkar satu bulan. Enggak nunggu investigasi [penyebab semburan minyak]," tutur Taufik seperti dilansir Bisnis, Senin 30 September 2019.
Setelah anjungan dibongkar, lanjut Taufik, beberapa bagian masih memungkinkan dapat digunakan. Hanya saja, anjungan ini harus dipindahkan dulu sebelum dipakai.
Commander Incident di sumur YYA-1 ini menyebut proses penyumbatan dengan injeksi semen berjalan tepat waktu, bahkan dapat lebih cepat diselesaikan.
Proses injeksi dilakukan pada 29 September dengan waktu selama 12 jam hingga semen memenuhi kolom sumur sampai mendekati permukaan. Setelah itu, baru memasuki proses pendinginan selama 12 jam.
Setelah proses penyumbatan selesai, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai Indonesia (KPLP) dan Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) akan menyatakan keadaaan aman. Setelah itu, barulah Pertamina Hulu Energi membongkar anjungan YY. “Selebihnya [tahap] untuk recovery anjungan dan rig itu di badan usaha. [Anjungan YY] akan kami decomissioning atau bongkar, disimpan di darat,” kata Taufik.
BISNIS