TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK terpilih periode 2019-2024, Pius Lustrilanang menjanjikan bakal meningkatkan kinerja lembaganya dalam memeriksa laporan keuangan dan pertanggungjawaban keuangan negara. Sehingga, lembaga audit negara itu bisa mencegah dan menjamin anggaran pembangunan bisa diserap secara maksimal untuk kemakmuran rakyat.
Meskipun, ia mengatakan tidak ada terobosan yang ia rencanakan selama menjabat sebagai bos auditor negara. "BPK ini kan lembaga lama yang sudah diatur oleh konstitusi, aturan ada apanya sudah jelas," ujar Pius di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 26 September 2019
Di samping itu, Pius mengatakan setiap lima tahun Badan Pemeriksa Keuangan juga membuat rencana strategi sesuai dengan rencana pembangunan yang dibuat oleh presiden. Karena itu, ia menyatakan hendak berfungsi secara maksimal di koridor itu saja.
Dalam pemilihan calon anggota BPK periode 2019-2024, Pius adalah calon yang mendapat suara terbanyak. Anggota Komisi Keuangan DPR Johnny G. Plate, mengatakan Pius memperoleh 43 suara. “Pius dapat suara 43. Pemilihan dilakukan dengan sistem voting oleh Komisi XI,” ujar Plate saat dihubungi Tempo pada Rabu, 25 September 2019.
Pius mengalahkan 54 peserta yang namanya masuk kotak final seleksi calon anggota BPK. Pius bahkan mengalahkan inkumben, Achsanul dan Harry Azwar, yang masing-masing hanya memperoleh suara 31 dan 39.
Pius juga lebih unggul ketimbang dua nama lainnya yang terpilih sebagai anggota badan pengaudit, yakni Daniel Lumban Tobing dan Hendra Susanto. Plate mengatakan Hendra dan Daniel cuma meraup 41 suara.
Dinukil dari laman susunan Dewan Pengurus Pusat Partai Gerindra, Pius saat ini menempati jabatan sebagai Ketua Bidang Koordinasi dan Pembinaan Organisasi Sayap Partai. Sebagai Ketua DPP Partai Gerindra, Pius memiliki hubungan yang nyentrik dengan ketua umum partainya, Prabowo.
Dulu, Pius adalah mantan aktivis yang mengaku pernah diculik pada 1997/1998 oleh Tim Mawar. Pada masa itu, Prabowo menjabat sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus sekaligus pemimpin Tim Mawar.
Lepas masa reformasi, Pius sempat tergabung dalam barisan tokoh yang turut mendirikan Partai Amanat Nasional. Hengkang dari PAN, Pius bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pimpinan Megawati Soekarnoputri. Saat Prabowo membentuk Partai Gerindra, Pius merapat dan bergabung dengan partai berlambang kepala burung garuda ini.
Dalam pemilihan calon anggota legislatif April lalu, Pius Lustrilanang terdepak dari Dapilnya. Ia terdaftar sebagai caleg dari daerah pemilihan NTT I. Ia dinyatakan kalah dan tidak lolos ke Senayan.
FRANCISCA CHRISTY