TEMPO.CO, Jakarta – Politikus Gerindra, Pius Lustrilanang, mendapat suara terbanyak dalam pemilihan calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK periode 2019-2023. Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat atau DPR, Johnny G. Plate, mengatakan Pius memperoleh 43 suara.
“Pius dapat suara 43. Pemilihan dilakukan dengan sistem voting oleh Komisi XI,” ujar Plate saat dihubungi Tempo pada Rabu, 25 September 2019.
Pius mengalahkan 54 peserta yang namanya masuk kotak final seleksi calon anggota BPK. Pius bahkan mengalahkan inkumben, Achsanul dan Harry Azwar, yang masing-masing hanya memperoleh suara 31 dan 39.
Pius juga lebih unggul ketimbang dua nama lainnya yang terpilih sebagai anggota badan pengaudit, yakni Daniel Lumban Tobing dan Hendra Susanto. Plate mengatakan Hendra dan Daniel cuma meraup 41 suara.
Dinukil dari laman susunan Dewan Pengurus Pusat Partai Gerindra, Pius saat ini menempati jabatan sebagai Ketua Bidang Koordinasi dan Pembinaan Organisasi Sayap Partai. Sebagai Ketua DPP Partai Gerindra, Pius memiliki hubungan yang nyentrik dengan ketua umum partainya, Prabowo.
Dulu, Pius adalah mantan aktivis yang mengaku pernah diculik pada 1997/1998 oleh Tim Mawar. Pada masa itu, Prabowo menjabat sebagai Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus sekaligus pemimpin Tim Mawar.
Lepas masa reformasi, Pius sempat tergabung dalam barisan tokoh yang turut mendirikan Partai Amanat Nasional. Hengkang dari PAN, Pius bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pimpinan Megawati Soekarnoputri. Saat Prabowo membentuk Partai Gerindra, Pius merapat dan bergabung dengan partai berlambang kepala burung garuda ini.
Dalam pemilihan calon anggota legislatif April lalu, Pius Lustrilanang terdepak dari Dapilnya. Ia terdaftar sebagai caleg dari daerah pemilihan NTT I. Ia dinyatakan kalah dan tidak lolos ke Senayan.
BUDIARTI UTAMI PUTRI