TEMPO.CO, BANDUNG—Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pekan ini akan mengumpulkan kepala daerah yang rencananya wilayahnya bakal dilintasi jalan tol Cigatas. Jalan tol ini akan menghubungkan Bandung dari Gedebage, melewati Garut, Tasikmalaya, Ciamis, hingga Cilacap.
“Kepala daerah semua di undang untuk finalisasi penentuan rute,” kata Ridwan Kamil di Bandung, Senin, 23 September 2019.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Sekretariat Daerah Jawa Barat, Eddy Iskandar Muda Nasution mengatakan, ada sejumlah usulan dari rute jalan tol yang sudah tetuang dalam dokumen FS (Feasibility Studies) yang akan dibahas bersama. Di antaranya soal pintu tol. “Bukaan-bukaan itu diatur di mana,” kata dia, Senin, 23 September 2019.
Eddy mencontohkan, saat melintasi daerah Garut misalnya, muncul usul agar pintu tol berada di Kota Garut. “Di Garut dia keluar dekat kota atau di luar kota, ini pertanyaannya. Tasik ingin keluar di kotanya, bukan di luarnya. Ada keinginan-keinginan seperti itu, ini yang harus di samakan,” kata dia.
Pemerintah Jawa Barat juga memiliki usulan sendiri, yakni meminta agar jalan tol Cigatas selepas Tasikmalaya agar membelok sedikit mengarah ke Pangandaran. “Bukan langsung ke Pangandaran, pokoknya jalan itu sudah mengarah ke sana, tinggal nanti dikoneksikan lagi, bikin tol ke sana,” kata Eddy.
Sebelumnya, pemrakarsa jalan tol Cigatas atau Cileunyi-Garut-Tasikmalaya tengah mengkaji ulang rute jalan tol tersebut. “Kita kaji ulang. Kemarin sudah kita kaji, tapi dari pemerintah minta ke arah selatan, ke Garut. Itu kita coba kaji lagi,” kata dia Direktur PT Jasa Sarana Dyah SH Wahjusari di Bandung, Senin, 15 Juli 2019.
Dyah mengatakan, pemrakarsa jalan tol CIgatas, yakni PT Jasa Sarana, Jasa Marga, PT PP, serta DMT sempat memaparkan rute jalan tol tersebut pada Kementerian PUPR. Hasil kaji ulang rute jalan tol Cigatas tersebut diharapkan tuntas akhir tahun ini. “Kita lagi review rutenya,” kata dia.
Tender jalan tol tersebut diharapkan bisa dibuka akhir tahun ini, setelah pembahasan oleh Gubernur Ridwan Kamil tuntas. “Tender mungkin baru akhir 2019. Pemrakarsa biasanya mendapat ‘right-to-match’. Nanti dari situ baru proses. Insya Allah paling cepat (konstruksi) pertengahan 2020,” kata Dyah.
AHMAD FIKRI