Tempo.Co, Jakarta - Hanif Dhakiri telah didapuk menjadi Pelaksana Tugas Menteri Pemuda dan Olahraga menggantikan Imam Nahrawi yang diduga tersangkut kasus korupsi. Hanif mendobel tugas sebagai Menpora dan Menteri Ketenagakerjaan.
Menanggapi tugas barunya ini, Hanif mengaku bangga, meski sejujurnya merasakan kesedihan yang mendalam. Ia menyebut Imam, yang kini ditetapkan sebagai tersangka kasus suap dana hibah KONI, adalah sahabatnya.
"Sebenarnya, sejujurnya, dalam situasi ini saya prihatin dan sedih karena Pak (mantan) Menpora (Imam) itu sahabat saya dan saya yakin beliau ini orang baik, orang yang berprestasi, dan orang yang pengabdiannya juga besar kepada masyarakat," tutur Hanif Dhakiri seusai diskusi Economic Outlook 2020 di Badan Fiskal, kompleks Kementerian Keuangan, Senin, 23 September 2019.
Hanif Dhakiri berharap Imam kuat dan tabah bisa menjalani proses persidangan ke depan. Ihwal tugasnya sebagai Plt Menpora, ia menyatakan bakal mengejar sejumlah pekerjaan dalam waktu satu bulan terakhir.
Ia mengaku masih butuh berkoordinasi dengan jajaran Kementerian untuk mempelajari agenda yang mesti dikejar dalam sebulan terakhir. Adapun setelah sebulan, Presiden Joko Widodo alias Jokowi bakal merombak kabinet baru di periode pemerintahannya yang kedua.
Hanif Dhakiri memastikan pekerjaannya di Kemenpora tidak bakal terlalu banyak. Ia lantas mengucapkan terima kasih kepada Presiden yang telah memberikan mandat jabatan anyar itu kepadanya. "Nah tentu dengan penugasan saya sebagai Plt Menpora ya kita akan jalankan," tuturnya.
Dua hari lalu, Presiden Jokowi telah meneken Keputusan Presiden Pemberhentian Imam Nahrawi sebagai Menpora. Keputusan itu sekaligus mengangkat Hanif Dhakiri sebagai penggantinya. Berdasarkan partai, keduanya sama-sama berasal dari PKB.