Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Duniatex Utang Rp 20 Triliun, Kurator Minta Perbankan Sabar

Reporter

image-gnews
ilustrasi Bank Mandiri. TEMPO/Aditia Noviansyah
ilustrasi Bank Mandiri. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Praktisi hukum kepailitan, Jimmy Simanjuntak menyarankan agar perbankan harus lebih sabar terhadap utang di perusahaan grup Duniatex agar kepailitan tidak sampai melanda grup konglomerat tekstil itu. "Total utangnya fantastis, Rp 20 triliun lebih. Dan itu melibatkan banyak perbankan ada di sana," ujarnya usai pelantikan pengurus Asosiasi Kurator dan Pengurus Indonesia (AKPI) periode 2019-2022 di Jakarta, Rabu, 18 September 2019.

Ia menambahkan kepailitan dapat menyebabkan persoalan serius untuk sektor perbankan dalam negeri. Pria yang baru saja dilantik menjadi Ketua Umum AKPI itu, mengatakan perbankan yang terlibat mestinya lebih sabar dalam menagih utang-utang tersebut.

Ia melihat jika kesempatan diberikan kepada grup konglomerasi tekstil di Indonesia itu agar dapat mengelola usaha-usahanya dengan baik, maka kepailitan bisa dicegah.

"Perbankan harus lebih sabar memang, tidak bisa meminta uangnya kembali dalam waktu satu-dua tahun, tapi membutuhkan waktu cukup panjang sampai pengusaha mendapatkan investor yang benar-benar bagus untuk perkembangan usahanya," ujar dia.

Jimmy mengatakan jika perbankan tetap menuntut perusahaan maka pengembalian uang (recovery) akan lebih merugikan dibandingkan dengan menunggu perusahaan itu berkembang.

"Daripada dia mati sekarang, 'ecovery-nya hanya berapa persen? Itu akan lebih merugikan. Banyak cut loss dari perbankan yang harus dipertanggungjawabkan," ujar dia.

Ia mengatakan kalau usaha terus diberdayakan maka tak akan menjadi masalah besar seperti ketika perusahaan dipailitkan. "Selama hasilnya masih bisa menutup beban bunga dan biaya, itu tidak jadi masalah," ujar dia.

Informasi dari pasar keuangan internasional mengabarkan bahwa anak usaha Duniatex, Delta Dunia Sandang Tekstil, dikabarkan gagal membayar bunga dan pokok surat utang global dengan total nilai 11 juta dolar AS.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah kabar gagal bayar obligasi dari Delta Dunia Sandang Tekstil, S&P Global Ratings memangkas peringkat utang perusahaan sebesar enam level dari BB- menjadi CCC- dengan alasan tantangan likuiditas di perusahaan.

Lembaga pemeringkat Fitch Ratings juga menurunkan peringkat kredit Delta Merlin Dunia Textile dmenjadi B-. Fitch menyoroti tekanan pembiayaan kembali dan risiko likuiditas yang dihadapi perusahaan.

Adanya kabar tersebut membuat PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyatakan mulai memitigasi risiko kredit yang disalurkan kepada anak usaha dari Duniatex Group, sebuah konglomerasi besar dari Indonesia di bidang tekstil.

Hal itu dilakukan karena perseroan mau mengantisipasi potensi kredit yang dipinjam Duniatex masuk dalam kategori kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL).

“Adanya kejadian ini, BNI lakukan antisipasi pada Juli 2019 pembayarannya seperti apa,” kata Direktur Manajemen Risiko BNI Bob Tyasika Ananta di Jakarta, Kamis, 23 Juli 2019.

Sementara catatan J.P Morgan, ada tiga bank plat merah yang turut mengucurkan utang untuk anak perusahaan Duniatex, salah satunya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang menjadi bank terbesar dalam penyaluran kredit kedua setelah Bank Exim di 2018.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

21 jam lalu

Prabowo dan Jokowi di restoran Seribu Rasa. Instagram/Prabowo
Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.


Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

1 hari lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.


Dagang Sapi Kabinet Prabowo

1 hari lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.


Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

2 hari lalu

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.


Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

3 hari lalu

Bank KB Bukopin. Istimewa
Bank KB Bukopin Turunkan Rasio Kredit Berisiko

PT Bank KB Bukopin menurunkan rasio kredit berisiko hingga di bawah 35 persen.


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

3 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.


PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

3 hari lalu

Ilustrasi: Rio Ari Seno
PT PundiKas Indonesia Bantah Telah Menjebak dan Meneror Nasabah karena Pinjol

PT PundiKas Indonesia, layanan pinjaman dana online atau pinjol, membantah institusinya telah menjebak nasabah dengan mentransfer tanpa persetujuan.


Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

4 hari lalu

Ilustrasi KDRT. radiocacula.com
Seorang Istri jadi Korban KDRT Suaminya Karena Tak Berikan Data KTP Untuk Pinjol

Seorang menjadi korban KDRT karena tidak memberikan data KTP untuk pinjaman online.


Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

5 hari lalu

Sandra Dewi dan Harvey Moeis. Instagram.
Pengacara Ungkap Rekening Sandra Dewi yang Sempat Diblokir Kejagung Sudah Dibuka Aksesnya

Kuasa hukum Sandra Dewi dan Harvey Moeis menyebutkan rekening yang diblokir oleh Kejagung biasa digunakan oleh kliennya untuk pinjaman bank.


Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

6 hari lalu

Bank Jepara Artha. Dok: BPR
Meski Sama-sama Entitas Perbankan Ketahui 6 Perbedaan BPR dan Bank Umum

Bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank umum merupakan dua entitas keuangan yang memberikan layanan perbankan. Apa perbedan keduanya?