TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika telah merancang Yayasan Next Indonesia Unicorn untuk menjembatani para startup potensial mendapatkan pendanaan (funding) dari para investor baik global maupun nasional. Menteri Kominfo Rudiantara mengatakan, tujuan program tersebut untuk mencetak sejumlah unicorn baru di Indonesia, sebutan untuk perusahaan yang valuasinya mencapai US$1 miliar.
Sejumlah startup yang ikut dalam Yayasan Next Indonesia Unicorn harus benar-benar berkualitas dan memiliki skala internasional. Kementerian bahkan meminta bantuan langsung dari Ernst &Young untuk mengkurasi startup tersebut.
Rudiantara berharap dengan menggandeng Ernst & Young akan meningkatkan kepercayaan calon investor kepada para startup tersebut. “Nantinya, startup yang lolos kurasi ini akan saya bawa roadshow langsung bertemu dengan para venture capital baik di dalam maupun di luar negeri. Mereka akan presentasi langsung di hadapan investor. Tahun lalu sudah lakukan dua kali, tahun ini Oktober ada di Bali,” ujarnya seperti dilansir Bisnis, Ahad 8 September 2019.
Indonesia saat ini baru memiliki 3+1 startup berstatus unicorn yaitu Bukalapak, Traveloka, Tokopedia, dan Gojek. Gojek bahkan sekarang sudah naik kelas menjadi decacorn, perusahaan yang nilai valuasinya mencapai US$10 miliar.
"Sebagai fasilitator, Kemenkominfo berperan mengembangkan ekosistem digital dengan mencetak 1.000 startup. Kemudian sebagai akselerator, tugas kami membimbing agar para startup dapat berkembang menjadi unicorn baru bahkan menjadi decacorn. Targetnya tahun ini kita punya 5 unicorn, sekarang kita baru punya 4 unicorn," ujar Rudiantara.
Sebetulnya Indonesia memiliki banyak startup yang potensial untuk menjadi unicorn. Namun, sambungnya, seberapa cepat proses untuk menjadi unicorn sangat bergantung pada besar kecilnya pendanaan yang diberikan serta persetujuan dari startup tersebut terkait nilai valuasi yang mereka dapatkan.
Selain dari pemerintah, sejumlah komunitas dan organisasi juga turut mendorong bertumbuhnya ekosistem digital di Indonesia, salah satunya Endeavor Indonesia. Endeavour adalah rganisasi kewirausahaan global yang fokus mengakselerasi pertumbuhan sejumlah perusahaan startup sehingga dapat menjadi high impact entrepreneur.
Dalam laporan Impact Report 2016-2018 yang dirilis baru-baru ini, Endeavor Indonesia berhasil menciptakan 10.100 pekerjaan berkualitas tinggi dari 35 perusahaan startup yang dijalankan 43 Endeavor Entreprenuers (EE) di Indonesia. Beberapa di antaranya Bukalapak, Kata.ai, Investree, Brodo, Female Daily Network, Sorabel, dan lainnya. Pada 2018, sejumlah perusahaan tersebut berhasil membukuan pendapatan sebesar Rp31,5 triliun (US$2,2 miliar).
Harun Hajadi, Chaiman Endeavor Indonesia mengatakan untuk menumbuhkan ekosistem yang dinamis sejak 2016 hingga 2018, pihaknya telah memfasilitasi lebih dari 2.000 jam pendampingan untuk startup. Endeavor juga menyelenggarakan lebih dari 50 acara dengan total hampir 8.000 peserta.
BISNIS