Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Ingin Sederhanakan Aturan Pemanfaatan Limbah Tambang

image-gnews
Sejumlah mahasiswa, konsultan, dan peneliti pecinta lingkungan mengikuti wisata limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) diDesa Lakardowo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, 31 Desember 2016. Wisata limbah ini digagas masyarakat Desa Lakardowo dan Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah atau Ecological Observation and Wetland Conservation (Ecoton). TEMPO/ISHOMUDDIN
Sejumlah mahasiswa, konsultan, dan peneliti pecinta lingkungan mengikuti wisata limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) diDesa Lakardowo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, 31 Desember 2016. Wisata limbah ini digagas masyarakat Desa Lakardowo dan Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah atau Ecological Observation and Wetland Conservation (Ecoton). TEMPO/ISHOMUDDIN
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Pemerintah terus mendorong pemanfaatan terak atau slag atau ampas bijih dari hasil pengolahan bahan tambang. Namun, sesuai dengan regulasi, sampai saat ini terak masih tergolong limbah bahan berbahaya dan beracun atau B3.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah ingin menyederhanakan aturan untuk mempermudah pemanfaatan limbah tambang."Nah karena slag termasuk limbah berbahaya B3, jadinya tidak bisa diapa-apain, prosesnya panjang. Nah itu yang kita bicarakan, ini lebih cenderung karena dia banyak jadi disebut B3," ujar Darmin di kantornya, Jakarta Pusat, 30 Agustus 2019.

Darmin, peraturan yang ada di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan disederhanakan, sehingga nantinya limbah slag nikel dan slag baja tidak lagi diklasifikasikan sebagai limbah B3. “Karena ini relatif lebih ringan, kita tentu saja tidak sekedar mengubah aturan cuma disederhanakan. Yang penting, boleh ada pengujian untuk memutuskan bukan B3," ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa teknologi saat ini telah bisa memanfaatkan slag nikel dan baja menjadi bahan-bahan untuk bangunan. Jadi menurutnya, slag yang sangat menumpuk itu bisa digunakan dan dapat dikurangi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Bisa dibikin untuk lapisan jalan, bahan-bahan bangunan, bahkan ada juga yang menggunakannya dicampur dengan semen di pabrik semen, waktu mau dibikin jadi semen dicampur dulu," tutur Darmin.

Pemerintah juga sedang mendorong untuk para pengusaha tambang membuat smelter. Darmin menjelaskan guna dari smelter sebagai pengolahan bahan tambang guna meningkatkan nilai tambah dari sumber daya mineral., "Supaya pengolahannya dalam negeri, jangan mengirim mentah mentah," ungkap dia.

Untuk membarengi kebijakan pembuatan smelter, pemerintah juga mendorong untuk pemanfaatan limbah. Menurut Darmin, dari sekian ton tanah yang dikeruk untuk diambil mineral paling cuma ada 2-3 persen kandungannya. Ini yang akan menyebabkan menumpuknya slag atau limbah tambang."Diambil dengan metode panas biasanya dipanaskan diambil 2-3 persen sisanya jadi sampah, nah dia jadi sampah sehingga menumpuk nah persoalannya," kata Darmin.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

3 hari lalu

Philanthropy Asia Summit 2024 di Singapura pada 15 April 2024
Kelola Limbah, Startup asal Bandung dan Bekasi Mendapat Dana di Philanthropy Asia Summit

Dua startup asal Indonesia, MYCL dan Sampangan, mendapat pendanaan dari Philanthropy Asia Summit 2024 karena sukses mengelola limbah.


Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

3 hari lalu

Power plan PLTP Lumut Balai I, Semende Darat Laut beroperasi sejak 2019. Dari pembangkit milik PT. Pertamina Geothermal Energy area Lumut Balai, energi sebesar 55Mw dialirkan untuk menjaga sistem kelistrikan di Sumbagsel. TEMPO/Parliza Hendrawan
Sambut Hari Bumi, PGE Laporkan Pengurangan Emisi CO2

PGE berkomitmen dalam penghematan konsumsi energi dan pengendalian jumlah limbah.


Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

13 hari lalu

Kepala Satreskrim Polres Cirebon Kota AKP Anggi Eko Prasetyo saat memberikan keterangan di Cirebon, Jawa Barat. Foto: ANTARA/Fathnur Rohman
Empat Teknisi Septic Tank Cirebon Super Block Mall Tewas, Polisi Periksa Enam Saksi

Empat teknisi itu tewas setelah melakukan perawatan rutin di ruang septic tank Cirebon Super Block Mall


CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

35 hari lalu

Chairperson GoTo Impact Foundation, Monica Oudang, saat peluncuran Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) 3.0 via zoom meet, Kamis, 21 Maret 2024. Dok: Tangkapan Layar
CCE 3.0 GoTo Impact Foundation bakal Digelar di 4 Lokasi, Belitung hingga Lombok Tengah

GoTo Impact Foundation meluncurkan program Catalyst Changemakers Ecosystem atau CCE 3.0 dengan tema Lokal Berdaya.


Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

39 hari lalu

Instalasi konversi limbah cair menjadi biogas (Dok. Universitas Diponegoro)
Peneliti Undip dan Warga Kabupaten Grobogran Hasilkan Biogas dari Limbah Tahu dan Ternak

Peneliti Undip dan UKM Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, membuat biogas dari olahan limbah tahu dan ternak sapi. Bisa digunakan untuk kelistrikan.


PT Bioklin Teknologi Cemerlang Solusi Pengelolaan Limbah yang Inovatif, Efisien, dan Ramah Lingkungan

59 hari lalu

PT Bioklin Teknologi Cemerlang Solusi Pengelolaan Limbah yang Inovatif, Efisien, dan Ramah Lingkungan

Perusahaan ini bertekad untuk memperkenalkan teknologi yang memungkinkan pengolahan limbah secara efektif tanpa merusak lingkungan


Telan Biaya Rp 1,2 Triliun, Ini Profil SPAL-DT Makassar yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

22 Februari 2024

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPAL-DT) Losari, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Kamis, 22 Februari 2024.
Telan Biaya Rp 1,2 Triliun, Ini Profil SPAL-DT Makassar yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Presiden Jokowi menekankan pentingnya SPAL-DT untuk mengelola limbah cair agar ramah lingkungan. Berikut profil SPAL-DT Makassar.


Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah di Makassar

22 Februari 2024

Presiden Joko Widodo meresmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpusat (SPAL-DT) Losari, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, pada Kamis, 22 Februari 2024. Foto Biro Pers dan Sekretariat Presiden
Jokowi Resmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah di Makassar

Presiden Jokowi menekankan pentingnya perangkat ini untuk mengelola limbah cair agar ramah lingkungan.


Top 3 Tekno: Hujan Lebat di Jawa Barat Saat Pencoblosan, Bank Sampah untuk Limbah Kampanye, Banjir di TPS Jakarta

15 Februari 2024

Warga memberikan suaranya untuk Pemilu 2024 di TPS yang terendam banjir di Jakarta, Indonesia pada 14 Februari 2024. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/tom)
Top 3 Tekno: Hujan Lebat di Jawa Barat Saat Pencoblosan, Bank Sampah untuk Limbah Kampanye, Banjir di TPS Jakarta

Potensi hujan lebat di Jawa Barat saat pencoblosan Pemilu 2024 menjadi artikel terpopuler Top 3 Tekno pada hari ini.


Pabrik Ban Anak Perusahaan Michelin di Bekasi Dinilai Bahayakan Lingkungan

5 Februari 2024

Petugas Penyidik Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Jawa Barat memasang garis larangan aktivitas produksi di PT Multistrada Arah Sarana, Desa Karangsari, Kecamatan Cikarang Timur pada Jumat, 1 Februari 2024. Foto: ANTARA/HO-Diskominfo Kabupaten Bekasi
Pabrik Ban Anak Perusahaan Michelin di Bekasi Dinilai Bahayakan Lingkungan

Pemkab Bekasi menghentikan sementara produksi anak perusahaan Michelin, PT Multistrada Arah Sarana