“Ada selisih, jadi kami masih mendalami ini,” kata dia, sambil menambahkan, sudah terdapat tiga korban jiwa. Untuk penyelidikan, Nico menambahkan, Komite membutuhkan waktu sebulan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menduga tambahan penumpang menyusup di dalam kendaraan dan lolos dari otoritas pelabuhan. Anggota KSOP Tanjung Perak, Muhamad Ali, mengatakan lembaganya masih mengupayakan pengadaan jembatan X-ray. “Sudah dimintakan ke operator, alatnya belum tersedia.”
Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Aminuddin Rifai, mengatakan pelabuhan feri domestik belum dilengkapi lahan khusus untuk pemeriksaan angkutan. “Tak ada buffer zone (kawasan penyangga) untuk angkutan berat, padahal penting untuk menyisir muatan berbahaya,” ucap dia kepada Tempo.
YOHANES PASKALIS | FRANSISCA CHRISTY ROSANA