TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Manokwari Markus Rumendong memastikan satu kapal Pelni yang bakal bersandar hari ini, Selasa, 20 Agustus 2019, dijaga ketat pasca-aksi demo. Markus mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), PT Pelni, dan Polri.
“Hari ini kebetulan ada kapal Pelni dari Jayapura mau sandar. Kami sedang koordinasi dengan Polres (di sisi darat) apakah ada demo lagi atau tidak,” ujar Markus saat dihubungi Tempo pada Selasa, 20 Agustus 2019.
Markus mengatakan operasional kepelabuhanan hari ini telah kembali normal setelah terimbas demo. Ia mengatakan tak ada kerusakan sarana dan prasarana pelabuhan yang mengganggu lalu-lintas kapal.
Markus membenarkan bahwa sebelumnya massa memang sempat merangsek ke area pelabuhan. Namun, lantaran penjagaan ketat, demonstran tidak masuk ke kawasan dermaga dan kantor KSOP. Massa, ujar dia, hanya merusak kaca gedung di area kantor di sekitar pelabuhan, seperti Bea Cukai dan Pelindo.
Kendati begitu, Markus memastikan pihak kepelabuhan hari ini tetap mengetatkan keamanan. Sebab, lokasi pelabuhan cukup dekat dengan kantor DPRD Provinsi Papua Barat, yakni hanya berjarak 100 meter. Pelabuhan juga hanya berjarak sekitar 1 kilometer dari area tengah kota.
Kerusuhan pecah di sejumlah daerah di Manokwari dan sekitarnya kemarin, Senin, 19 Agustus 2019. Aksi massa diduga merupakan buntut dari persekusi terhadap mahasiswa Papua di beberapa tempat di Indonesia pada akhir pekan lalu.
Imbas aksi tersebut, Markus mengakui sempat ada hambatan bongkar muat kapal barang. Ia mengatakan 70 kontainer masih tertahan di dermaga setelah sandar kemarin.
“Kemarin ada kapal sandar dari Surabaya membawa 70 kontainer masih tertahan,” tuturnya. Rencananya, bongkar muat barang akan dilakukan hari ini.