TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengeluh soal lambannya proses transparansi di kementerian yang Ia pimpin. Menurut dia, proses transparansi seperti mengunggah data kelautan dan perikanan di situs kerap membutuhkan waktu yang lama.
"Mau masukkan data perizinan saja seperti tarik gigi kerbau,” kata Susi menggambarkan kesusahan tersebut di acara Ignite The Nation di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 18 Agustus 2019.
Susi membandingkan proses transparansi dan pengunggahan data secara online di maskapai Susi Air yang Ia pimpin. Di Susi Air, kata Susi, proses tersebut bisa berlangsung lebih mudah dan cepat. Sementara di KKP, proses tersebut masih tersendat meskipun Ia terus mendorong agar KKP bisa semakin lebih online.
Menurut Susi, proses ini membuat proses penggunaan anggaran kementerian menjadi sangat tidak efisien. Semua kondisi ini, kata dia, tak lepas dari perilaku manipulatif yang masih ada di tubuh birokrasi. Sehingga, proses untuk menjadi transparan menjadi sangat susah. “Belum lagi kalau ada corruption,” kata dia.
Dalam acara ini, tak hanya Susi, hadir pula Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Saat Susi berbicara perihal perilaku manipulatif dan korupsi inilah kemudian Sri menggosok punggung dari rekannya di pemerintahan tersebut.
Meski demikian, Susi berkomitmen untuk terus mewujudkan transparansi di kementeriannya. Ia kemudian bercanda soal foto bersama yang dilakukannya bersama menteri perempuan lain usai Sidang Tahunan MPR 2019 pada Sabtu, 17 Agustus 2019. Saat itu, Susi mengenakan blazer hitam, saat menteri perempuan lain menggunakan kebaya.
“Kalau dalam geng, itu yang di tengah itu tukang labrak, tukang pukulnya,” kata Susi Pudjiastuti, disambut tepuk tangan peserta acara.